Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga yang Tergerus Alih Fungsi Lahan, Terpaksa Tanam Sayur di Bot Bekas

Kompas.com - 14/10/2020, 16:38 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Pola pertanian ini diharap dapat berkembang dengan skala yang lebih luas. sehingga kebutuhan pangan warga setempat benar-benar terpenuhi secara mandiri dan ramah lingkungan.

Warga juga tidak menggunakan pupuk dari bahan kimia.

“Praktis, perkampungan menjadi lebih bersih. Warga tidak lagi membuang atau membakar sampah plastik, karena semua digunakan untuk pertanian,” ujarnya.

Baca juga: Nasib Petani di Negeri Lumbung Sawit

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, Radian MS menambahkan, telah dilakukan kajian terhadap alih fungsi lahan sawah di Kalimantan Barat.

Berdasarkan hasil kajian itu, ada beberapa faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan.

Di antaranya, karena pesatnya peningkatan jumlah penduduk yang berdampak pada meningkatnya permintaan.

Selain itu, tingginya land rent yang diperoleh dari aktivitas sektor nonpertanian dibandingkan dengan sektor pertanian.

“Kondisi ini diperparah dengan lemahnya perundang-undangan dan penegakan hukum dari peraturan yang ada,” kata Radian dalam keterangan tertulis belum lama ini.

Beralihnya fungsi lahan, dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya produksi padi, yang mengganggu tercapainya swasembada pangan.

Di samping itu, kata dia, dampak yang terjadi adalah bergesernya lapangan kerja dari sektor pertanian ke non pertanian.

Baca juga: Ekspor Produk Minyak Sawit Lesu

Berdasarkan hasil kajiannya, luas sawah di Kalbar pada 2012 adalah 305.000 hektar.

Jumlah ini mengalami penurunan pada 2018 sebesar 66.000 hektar, atau 21,8 persen, sehingga eksisting luasan lahan sawah di provinsi ini menjadi 239.000 hektar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com