GIANYAR, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio belum bisa memastikan kapan pariwisata akan dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Namun, pihaknya bersama sejumlah stakeholder masih terus mengupayakannya.
Wishnutama mengatakan, membuka pariwisata tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.
Hal ini harus dilihat dari dua sisi, seperti komunikasi dengan negara lain dan cara meningkatkan kesadaran protokol kesehatan di masyarakat.
"Tapi yang pasti upaya-upaya tersebut sudah dilakukan juga oleh kita semua, oleh Menlu, saya untuk bisa bicara dengan negara lain. Yang paling pasti adalah bagaimana persepsi itu kita perbaiki dengan protokol kesehatan dengan baik," katanya di acara program wisata "We Love Bali" di Bali Safari & Marine Park, Gianyar, Bali, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Predator Anak Ditangkap, Cabuli 7 Bocah Bermodalkan Permen, Diduga Korbannya Masih Banyak
Ia mengatakan, saat ini ada beragam anggapan terkait citra pariwisata di Indonesia.
Untuk Australia misalnya, menurutnya citra Indonesia kurang baik.
"Kalau negara lain, saya tidak melihat terlalu menganggap citra kita terlalu buruk. Kita dianggap oke saja, tetapi di Australia pemberitaan medianya cukup negatif," ucap Wishnu.
Baca juga: Ketua IDI Bali: Saya Akui Jerinx Orang Baik, tapi...
Untuk itu semua pihak harus bekerjasama mengubah pandangan negara lain terhadap pariwisata Indonesia.
Terutama agar protokol kesehatan berjalan dengan baik di Indonesia.
Ia menambahkan, terkait protokol kesehatan, Bali sudah melakukannya dengan baik.
"Makanya kita bantu juga pariwisata tersebut dalam meningkatkan kualitas protokol kesehatan. Tetapi, niat daripada masyarakat Bali dalam mengembalikan pariwisata untuk bangkit kembali semangatnya luar biasa," ujarnya.