Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Satu Keluarga di Solo Dikarantina

Kompas.com - 14/10/2020, 15:22 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 17 orang yang masih satu keluarga besar harus menjalani karantina di sebuah gedung sekolah di Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, setelah berkontak dengan pasien positif Covid-19.

Lurah Gandekan, Arik Rahmadani menjelaskan, kasus penularan Covid-19 tersebut bermula ada tenaga kesehatan (nakes) salah satu rumah sakit swasta di Solo terinfeksi virus corona.

Dari hasil tracing kontak, jelasnya, nakes positif Covid-19 tersebut juga menulari keluarganya, yakni anak, cucu dan pembantunya.

Semuanya sudah dirawat di rumah sakit.

"Kita lakukan tracing kontak. Ada sekitar 19 orang yang telah kontak dengan pasien positif," kata Arik ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Rusun Asrama Militer Solo Jadi Klaster Penularan Covid-19

Menurut dia, 19 kontak erat dan dekat pasien positif Covid-19 semuanya sudah dikarantina di sebuah gedung sekolah Kelurahan Gandekan pada Sabtu (10/10/2020).

Mereka juga telah dilakukan pemeriksaan swab atau tes usap pada Senin (12/10/2020).

Hasilnya, dua dari 19 orang tersebut negatif Covid-19.

Kini, tinggal 17 orang yang masih karantina di gedung sekolah sambil menunggu hasil swab keluar.

"Karena padat penduduk dan juga menggunakan kamar mandi umum sehingga kami selaku pemangku wilayah dan juga gugus tugas di wilayah Gandekan bekerja sama dengan jogo tonggo mengimbau mereka karantina mandiri yang kami siapkan di gedung sekolah," ungkap Arik.

Baca juga: Pedagang Soto di Solo Terinfeksi Covid-19, Tertular dari Pelanggan

Selama menjalani karantina mandiri, jelas Arik, semua kebutuhan logistik disiapkan warga atau jogo tonggo di Kelurahan Gandekan secara gotong royong.

"Semua logistik dipenuhi oleh jogo tonggo di wilayah tersebut," katanya.

Petugas jogo tonggo Kelurahan Gandekan, Yosep Karnanto mengatakan, awalnya ada 19 orang yang menjalani karantina di gedung sekolah.

"Jadi hari Sabtu ada yang kena Covid-19. Terus satu keluarga besar itu kita upayakan untuk karantina mandiri. Karena tempatnya tidak memungkinkan kita dari jogo tonggo kita karantina di gedung sekolahan," kata Yosep.

Dua dari 19 orang yang dinyatakan negatif telah diperbolehkan pulang untuk melanjutkan karantina di rumah.

"Kita pakai dua ruangan. Dua orang hasilnya keluar negatif mereka pulang. Sekarang tinggal 17 orang yang masih karantina di gedung sekolah," ujar dia.

Selama karantina, semua kebutuhan logistik dipenuhi oleh jogo tonggo secara bergantian.

Mereka juga diberikan vitamin setiap pagi dan sore hari.

"Kebutuhan makanan disiapkan warga secara bergiliran. Makan tiga kali sehari," ungkap Yosep.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, klaster penularan Covid-19 di Kelurahan Gandekan tersebut bermula ada satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 6 Oktober 2020.

Kemudian dilakukan tracing kontak ditemukan ada tiga orang masih satu keluarga ikut tertular virus corona.

"Kita tracing lagi ketemu 21 orang. Kita swab tanggal 12 Oktober 2020. Karena rumah tidak memungkinkan kelurahan punya inisiatif dikarantina di gedung sekolahan," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com