Cerita 24 Anak Panti Asuhan Bergantian Belajar Online Pakai 2 Ponsel

Ketua PA Pelita Harapan Bangsa Amir Hamzah (48) menuturkan, pemakaian ponsel untuk belajar daring terpaksa harus secara bergantian.

"Ya ini dipaksakan juga, supaya semua kebagian, jadi ganti-gantian (pakai ponsel)," kata Amir Hamzah saat ditemui, Rabu.

Hamzah mengatakan, 24 anak asuh di asrama putri yang berada di Jalan Agus Salim Nomor 48, Kelurahan Kelapa Tiga, Tanjung Karang Barat ini mulai dari TK hingga SMP.

Hamzah mengatakan, sebenarnya tidak masalah jika anak asuh belajar daring dari panti yang berdiri sejak 2009 itu.

"Gantian, satu orang menyalin di buku, lalu HP diputer ke yang lain," kata Hamzah.

Namun, karena tiap anak berbeda kelas dan sekolah, hal itu menjadi menyulitkan.

"Kasihannya, pas ada jam belajar bentrok. Harus ada yang mengalah," kata Hamzah.

Kondisi ini juga terjadi di asrama putra PA Pelita Harapan Bangsa di Jalan Raden Gunawan.

Belum lagi sistem belajar daring yang mengerjakan soal tanpa bimbingan guru untuk menjelaskan pelajaran.

"Ya kami, Abi dan Umminya (istri Hamzah) yang membantu menjelaskan soal. Atau (siswa) yang besar bantu yang kecil," kata Hamzah.

Hamzah mengatakan, sebenarnya pengurus panti merasa berat memberikan ponsel kepada para anak asuh.

Sebab, aturan di panti dilarang menggunakan ponsel.

"Yang boleh pakai hape itu yang sudah SMA, tapi kondisinya begini, ya mau bagaimana lagi. Padahal kita sudah mengajarkan, enggak boleh pakai HP," kata Hamzah.