Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramah Lingkungan, Mahasiwa Unpad Gagas Plastik dari Pati Singkong untuk Bungkus Jenazah Pasien Corona

Kompas.com - 14/10/2020, 13:03 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung mengembangkan plastik ramah lingkungan (biodegradable) yang terbuat dari pati singkong.

Plastik ramah lingkungan ini bisa untuk menggantikan plastik yang selama ini digunakan membungkus jenazah pasien Covid-19.

Plastik adalah komponen yang sulit diurai dan butuh waktu paling cepat 100 tahun agar hancur.

Baca juga: Mahasiswa Unpad Gagas Plastik Khusus untuk Bungkus Jenazah Pasien Corona

Jika angka kematian pasien Covid-19 terus bertambah, maka penggunaan plastik untuk membungkus jenazah berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan.

Tiga mahasiswa Unpad yang mengembangkan plastik ramah lingkungan adalah Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa dari Fakultas Farmasi.

“Pati singkong terbukti sebagai bahan plastik yang paling bagus dan mudah terurai,” ujar Adira dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Ia mengatakan plastik pati singkong ukuran 1 milimeter akan terurai dalam waktu 12 hari.

Baca juga: Habitat Penguin di Ujung Dunia Terancam Sampah Plastik

Jika satu jenazah menggunakan 2 meter per segi plastik ramah lingkungan, maka butuh 6 bulan agar terurai dengan tanah.

Sementara plastik yang selama ini digunakan butuh waktu 100 tahun untuk terurai.

Adira mengatakan secara garis besar pembuatan plastik berbahan pati singkong sama dengan plastik ramah lingkungan lainnya.

Pati singkong yang dicampur dengan komposisi kitosan sebagai plasticizer dipanaskan dengan suhu tinggi hingga tercampur dan mencair.

Baca juga: Peneliti Prediksi 14 Juta Ton Plastik Mengendap di Dasar Lautan

Setelah itu dicetak dan dikeringkan dengan oven selama 24 jam.

Lalu, material kemudian didinginkan oleh desikator dan dibiarkan sampai terbentuk film plastiknya.

Agar tidak mudah robek, Adira dan timnya memberikan zat tambahan dalam komposisi kitosan yakni gliserol, sorbitol, aloe vera, dan minyak kayu manis.

Pengembangan plastik ramah lingkungan tersebut berhasil menyabet juara III pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) 2020 yang digelar Universitas Brawijaya pada 6 Mei hingga 8 September 2020 lalu.

Baca juga: Bahaya, Dasar Laut Tercemar 14 Juta Ton Sampah Plastik Mikro

Adira dan tim berhasil meraih juara III pada kategori LKTI Agrokompleks.

Meski masih berupa gagasan ilmiah, Adira berharap dapat dilakukan pengujian lebih jauh di laboratorium.

“Harapan kami tentunya bisa dilakukan penelitian lebih lanjut dan bisa diimplementasikan untuk mengurangi kerusakan lingkungan,” kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reni Susanti | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com