Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Mencuri, 5 Anak Rusak Fasilitas 2 Sekolah

Kompas.com - 14/10/2020, 11:18 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Resor Karimun mengamankan lima orang pelaku perusakan fasilitas di dua sekolah yang ada di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (10/10/2020) kemarin.

Kelima pelaku merupakan anak di bawah umur, antara lain GL (14), AJ (15), AL (14), HS (13) dan IK (13).

Mereka nekat melakukan perusakan karena gagal mencuri di kedua sekolah tersebut.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan, para pelaku merusak fasilitas dua sekolah karena kesal gagal melakukan pencurian.

Baca juga: Pria Paruh Baya di Cianjur Cabuli Anak di Bawah Umur

Karena kesal, mereka langsung membabi buta merusak kedua sekolah.

Tidak sampai di situ, kelimanya nekat melakukan pencurian di salah satu warung di kawasan Coastal area, Minggu (11/10/2020).

“Dari aksi itulah kelimanya berhasil ditangkap dan setelah diperiksa kelima mengakui telah melakukan perusakan terhadap dua sekolah yang ada di Kabupaten Karimun,” kata Adenan melalui telepon, Rabu (14/10/2020).

Adenan menjelaskan, kelima pelaku masih di bawah umur. Bahkan dari kelima pelaku, empat di antaranya putus sekolah dan satu orang merupakan pelajar di salah satu sekolah yang dirusak tersebut.

Kelima pelaku beraksi secara berkelompok. Perusakan fasilitas SMAN 1 Karimun dilakukan oleh tersangka GL, AJ dan AL sekitar pukul 06.00 WIB pada Jumat (9/10/2020).

Sementara perusakan fasilitas di SMPN 2 Karimun dilakukan oleh tersangka HS, AJ, AL dan IK sekitar pukul 16.00 WIB pada Sabtu (10/10/2020).

"Di SMAN 1 Karimun para pelaku kesal tidak bisa masuk ke ruangan guru untuk mengambil uang dan kemudian merusak sejumlah peralatan dan fasilitas, yakni pot bunga, gelas, piring, kursi, meja dan keran air," jelas Adenan.

Sedangkan di SMPN 2 Karimun, pelaku juga merencanakan akan melakukan pencurian. Di sana mereka memanjat pagar sekolah dan masuk ruangan kelas untuk menggambar hal-hal yang tidak pantas di papan tulis dan mencoret foto guru.

Selain itu, pelaku juga masuk ke ruang guru dan mengambil minuman, celana training dan uang sebesar Rp 17.000.

Kemudian uang hasil curian para pelaku digunakan untuk bermain di warnet. Kelima anak itu juga diketahui sering nongkrong dan bermain di warnet tersebut.

Kurang pengawasan orangtua

Lebih jauh Adenan mengatakan, perbuatan kelima anak tersebut dipicu faktor kurangnya pengawasan dari orangtua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com