GARUT, KOMPAS.com - Perum Perhutani Garut, Jawa Barat, membantah adanya dugaan kerusakan hutan di hulu sungai yang menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
Sebelumnya, luapan sungai merendam ribuan rumah penduduk dan merusak fasilitas umum di wilayah selatan Kabupaten Garut.
"Terkait kondisi hutan yang turut sungainya mengalir ke sini di hulu, cukup baik kondisinya. Memang kalau yang namanya banjir pasti disebabkan oleh air," kata Administratur Perhutani KPH Garut Nugraha saat meninjau warga yang terdampak banjir di Garut, seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Fakta Terkini Banjir dan Longsor di Garut, Bupati Sebut Soal Kerusakan Hutan
Ia mengatakan bahwa petugas dari Perhutani Garut sudah memeriksa kondisi hutan di hulu sungai.
Hal itu untuk memastikan tidak ada kerusakan yang menjadi salah satu penyebab banjir di selatan Garut.
Menurut dia, banjir akibat luapan sungai itu bukan karena kerusakan hutan, tetapi akibat intensitas air hujan yang tinggi, sehingga hutan tidak mampu menyerap air dan terjadi banjir.
"Kami menyatakan di sana tak ada kerusakan. Curah hujan terlalu tinggi itu sama saja kayak hutan itu diseblok (disiram) air besar sampai tak bisa menampung," kata Nugraha.
Baca juga: Ribuan Rumah Terdampak Banjir Bandang Garut, Satu Kampung Terisolir
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan banjir bandang di Garut diduga karena adanya kerusakan lingkungan atau hutan di hulu sungai yang kewenangannya ada di Perhutani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.