Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Sepekan, 11 ABK Kapal Ikan yang Karam Tak Ditemukan

Kompas.com - 14/10/2020, 09:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kapal Ikan KM Tanjung Permai dengan 12 anak buah kapal (ABK) karam di Selat Badung, Bali pada Selasa (6/10/2020).

Sepekan pencarian, tim SAR hanya menemukan satu ABK yang masih hidup yakni Nurohman. Ia bertahan dengan memegang benda dan mengapung selama dua hari di lautan. Sementara 11 ABK lainnya masih dinyatakan hilang.

Nurohman ditemukan tak sengaja oleh boat yang mengantarkan pemain surfing pada Kamis (8/10/2020) sore di Perairan Uluwatu, Badung, Bali.

Dari keterangan Nurohman, KM Tanjung Permai mulai karam pada Senin (5/10/2020) malam sekitar pukul 22.00 Wita.

Baca juga: Di Selat Badung, 10 ABK Itu Menghilang...

Kapal ikan tersebut dinyatakan hilang kontak pada Selasa (6/10/2020) setelah sempat berkoordinasi dengan PT Lianiti Abadi yanga ada di Selat Badung.

Saat itu sang kapten kapal mengabarkan jika KM Tanjung Permai kemasukan air dan mereka berusaha mengatasinya.

Saat air semakin banyak, seluruh ABK panik dan berusaha menyelamatkan diri. Menurut Nurohman lima ABK memutuskan terjun ke laut tanpa menggunakandan senam orang bertahan di kapal.

Saat terjun ke laut, Nurohman tak lagi melihat rekan-rekannya yang lain.

Baca juga: Pencarian 11 ABK Kapal Ikan yang Karam Dihentikan, Hanya 1 yang Ditemukan

Hingga dia ditemukan dan dieavakuasi ke Pelabuhan Benoa Bali pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita.

Nurohman menceritakan jika KM Tanjung Permai tak dilengkap dengan jaket pelampung dan pengaman lainnya. Ia jga menyebut alat komunikasi di kapal itu terbatasa.

Tak hanya itu, kapal tersebut tak dilengkapi alat keselamatan EPIRB atau perangkat suar penentu lokasi dan telepon satelit.

Baca juga: Kisah Nurrohman, ABK yang Berhari-hari Mengapung di Lautan, Kapal Karam dan Rekan-rekannya Hilang

Tujuh hari dicari hingga perairan Banyuwangi

Tim SAR gunakan helikopter cari 11 ABK kapal ikan yang hilangIstimewa Tim SAR gunakan helikopter cari 11 ABK kapal ikan yang hilang
Setelah tujuh hari pencarian, tim Basarnas resmi menghentikan pencarian 11 ABK KM Tanjung Permai pada Senin(12/10/2020)

Di hari terakhir pencarian, tim SAR mengerahkan Helikopter BO-105 HR 152 yang menyisir barat Pulau Bali dengan luas pencarian 192 nautical mile persegi.

Setelah menyisir ke arah perairan Uluwatu, perairan Tanah Lot hingga Tabanan, heli kembali mendarat pukul 10.32 Wita dengan hasil nihil.

"Sementara tidak lagi ditemukan tanda-tanda keberadaan korban lainnya," kata Kepala Basarnas Bali Gede Darmada, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: ABK Ditemukan Selamat Setelah 2 Hari Terombang-ambing, 10 Rekannya Masih Dicari

Sementara itu, pada pukul 08.10 Wita, tim rescue Pos SAR Banyuwangi dengan 5 personel melaksanakan pencarian di Perairan Grajagan dengan menggunakan perahu karet.

"Perairan Grajagan adalah lokasi di mana ditemukan korban selamat, dan pergerakan tim rescue Pos SAR Banyuwangi yakni seluas 11 Nm2," tutur dia.

Hingga pukul 11.00 WIB, pencarian dihentikan dengan hasil nihil.

Baca juga: BP2MI Berhasil Selamatkan 4 PMI ABK Korban Eksploitasi di Kapal Ikan Italia

Pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, unsur SAR lainnya, pihak agen kapal dan keluarga korban.

Pertemuan tersebut berangsung sejak pukul 15.00 Wita hingga kurang lebih 1,5 jam lamanya.

Telah disepakati untuk menutup pelaksanaan operasi SAR. Proses pencarian bisa dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda adanya korban

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: Robertus Belarminus), Tribun Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com