Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK-SMA Ikut Demo, Khofifah Minta OSIS dan Komite Sekolah Turun Gunung

Kompas.com - 13/10/2020, 21:35 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta komite SMA dan SMK di Surabaya lebih intensif terlibat mengawasi siswa agar tak lagi terlibat demonstrasi.

Khofifah prihatin setelah menerima laporan Direktorat Intelkam Polda Jatim.

Dalam laporan itu, 70 persen demonstran yang tertangkap saat kericuhan di Surabaya pada Kamis (8/10/2020), adalah pelajar SMA dan SMK.

Baca juga: Video Viral Calon Bupati Disambut Ribuan Pendukung dan Diarak Menggunakan Tandu

"Bekerja sama dengan sekolah, komite sekolah harus lebih intensif monitoring aktivitas putra putrinya termasuk aktivitasnya di media sosial," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi usai pertemuan virtual dengan kepala SMK dan SMA seluruh Jatim, Selasa (13/10/2020).

Tak hanya Komite Sekolah, Khofifah menyebut pendekatan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) juga dinilai efektif. 

Sebab, pendekatan itu memanfaatkan kedekatan emosional sebagai teman sebaya.

"Kalau OSIS bahkan bisa lebih efektif karena merupakan pendekatan teman sebaya yang memanfaatkan bahasa mereka, juga dengan diksi ala milenial secara langsung maupun virtual," jelasnya.

Khofifah juga menekankan pentingnya literasi digital bagi pelajar, mengingat banyaknya berita hoaks yang tersebar.

Sebelumnya, demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang dilakukan di depan Gedung Grahadi berakhir ricuh pada Kamis (8/10/2020).

Polisi membubarkan aksi karena demonstran merusak dua pagar Gedung Grahadi. Massa juga merusak lampu penerangan dan fasilitas umum lainnya.

Baca juga: Foto Itu Momen Kami Bersama Bu Risma, tapi Unggahan Itu Diedit, Bu Risma Dihilangkan

Sekitar 900 demonstran ditangkap karena kericuhan itu. Sebanyak 36 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. 

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, massa yang menimbulkan kericuhan bukan dari kelompok buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com