Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Pelaku Hipnotis, Polisi Jadikan Ibu Bhayangkari sebagai Pancingan

Kompas.com - 13/10/2020, 20:03 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Polres Seram Bagian Barat, Maluku, masih memburu seorang wanita yang diduga sebagi pelaku kejahatan dengan modus hipnotis terhadap sejumlah ibu rumah tangga.

Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Bayu Butar Butar mengatakan, polisi telah bekerja sama dengan sejumlah ibu dari Bhayangkari untuk memancing pelaku.

“Kita juga sudah pancing dengan ibu Bhayangkari, karena sasaran pelaku ini kan ibu-ibu tapi ada yang pantau dari jauh, cuma belum dapat,” kata Bayu saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Selasa (13/10/2020).

Sebanyak lima ibu rumah tangga telah melapor sebagai korban penipuan dengan modus hipnotis kepada polisi.

Baca juga: Foto Itu Momen Kami Bersama Bu Risma, tapi Unggahan Itu Diedit, Bu Risma Dihilangkan

Mereka yang mengaku kehilangan uang tunai dan perhiasan emas.

“Terakhir ada tambah dua ibu dari Kecamatan Kairatu Barat yang juga melapor ke polisi jadi sudah lima orang yang lapor,” katanya.

Kasus hipnotis yang merebak di Kecamatan Kairatu dan sekitarnya belakangan ini membuat warga di wilayah itu menjadi resah.

Bayu telah menginstruksikan seluruh Polsek di Seram Bagian Barat melacak pelaku.

Ia mengimbau warga, khususnya ibu rumah tangga, lebih hati-hati ketika melihat seseorang yang mencurigakan.

“Kita juga sudah sampaikan ke seluruh Polsek, yang jelas kita masih selidiki terus, kita berharap warga lebih waspada lagi dan apabila ada hal yang mencurigakan segera dilaporkan ke polisi,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, lima ibu rumah tangga di Kecamatan Kairatu menjadi korban hipnotis pada pekan kemarin.

Baca juga: Kepala Puskesmas dan 3 Tenaga Medis Positif Covid-19, Tertular Saat Hadiri Lomba Kampung Sehat

Pelaku yang diduga seorang wanita itu awalnya menemui para korbannya di pasar dan setelah itu mengajak para korban ke rumah mereka. 

Dalam aksinya itu, pelaku sempat menepuk bahu para korban sebelum mengambil uang tunai dan perhiasan emas milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com