Sulit Menjual Online
Makanan ringan produksinya itu dijual antra Rp 2500 sampai Rp 7500 per bungkusnya.
Sebagian besar dijual ke kawasan pantai seperti siung. Sebelum pandemi melanda, dia mampu mengantongi Rp 2.500.000 per bulannya.
Namun saat pandemi melanda kunjungan wisata pun turun. Hal itu berpengaruh terhadap hasil produk yang diberi nama ‘Cap Kursi Roda’.
“Sekarang omsetnya anjlok, sebulan paling hanya Rp 300.000,” ucap dia.
“Nama kursi roda itu maksudnya bukan ingin dikasihani, tetapi sebagai penyemangat saya, dan orang-orang yang senasib untuk tidak menyerah,” kata Maridi.
Baca juga: Terkait Gadis yang Bangkit dari Kematian, Rumah Sakit: Benar, Sempat Dirawat Kemudian Meninggal
Selain dititip-titipkan di warung, produk Rengginang Thiwul juga sudah masuk ke salah satu swalayan besar di Kota Wonosari.
Jika ada banyak pesanan, Maridi mengajak tetangganya untuk membantu produksi.
“Untuk online masih ada kendala belum maksimal, dan juga mengenai kemasannya masih sederhana,” kata dia.
“Paling utama saya bersyukur masih bisa memberi nafkah kepada keluarga,” ucap ayah dari Imah (15) dan Yusuf (12) ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.