Tak berapa lama dia tidak sadar, sampai ada tetangganya yang menolong. Maridi kemudian dibawa ke rumah sakit.
Singkat cerita, Maridi berobat sampai ke beberapa rumah sakit dan pengobatan alternatif. Namun, kakinya tetap tidak bisa digerakkan.
Selama beberapa tahun, Maridi hanya beraktivitas di tempat tidur. Untuk kebutuhan hidup, dia mengandalkan bantuan dari donatur.
Baca juga: Bangkit Setelah Bangkrut dan Rugi Rp 1 Miliar, Pria Ini Sukses Jualan Ramen Instan
Seiring berjalannya waktu Maridi berpikir, apakah sepanjang hidupnya akan mengandalkan bantuan dari orang lain.
Dengan keterbatasan tubuhnya tentu tidak bisa bekerja secara normal.
Waktu itu Hana, istri Maridi, sempat mencoba membuat nasi kuning dan dititipkan di sekolahan.
“Tahun 2013 saya mempunyai ide untuk membuat emping dari ketela. Alatnya alat press tambal ban. Waktu itu saya diberi alat itu oleh Pak Tuyadi, yang sekarang menjadi Lurah Girikarto,” ucap Maridi sambil sesekali membetulkan kakinya.
Dengan alat yang sudah dimodifikasi itu, Maridi berusaha untuk bangkit.
Sambil berbaring miring dia menggunakan kedua tangannya untuk membuat emping ketela. Tubuhnya pun sampai lecet karena membuat emping ketela.
“Setelah dijual hasilnya waktu itu Rp 20.000, itu uang pertama saya setelah saya seperti ini,” ucapnya.
Sambil berusaha untuk bangkit, Maridi akhirnya bisa duduk sekitar dua tahun terakhir.
Baca juga: Kesaksian Ayah Lihat Anaknya Bangkit dari Kematian: Kami Kaget, Berharap Ada Rezeki Dia Hidup Lagi
Dia pun rajin mengikuti pelatihan, dan sudah menggunakan kendaraan yang dimodifikasi agar bisa menggunakan beraktivitas.
Dibantu istrinya dan ibunya, Maridi kini terus memproduksi makanan ringan.
Bahkan dia membuat kerupuk model baru dengan bahan daun singkong.
“Sekarang membuat emping, ceriping, rengginan, dan kerupuk daun ketela. Semua bahannya dari sini. Andalannya sekarang kerupuk daun singkong ,” ucap dia.