Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituntut Nyatakan Sikap, Gubernur NTB: Kita Belum Melihat Binatang Apa Ini Omnibus Law

Kompas.com - 13/10/2020, 14:52 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat NTB Menggugat, turun kembali ke jalan mendesak Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyatakan sikap menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang dinilai tidak pro rakyat dan buruh, Selasa (13/10/2020).

“Ada tiga tuntutan aliansi, yakni batalkan Omnibus Law, mendesak Gubernur NTB  Zulkieflimansyah untuk memberikan pernyataan sikap secara langsung dan tertulis untuk menolak undang-undang Omnibus Law, dan dan stop represifitas terhadap gerakan rakyat,” ungkap Ketua BEM Universitas Mataram Irwan dalam orasinya di Kantor Gubernur NTB, Selasa.

Baca juga: Unggah Foto Tanpa Izin dan Hapus Wajah Risma, Timses Machfud Arifin: Kami Minta Maaf

Menanggapi aksi massa, Gubernur Zulkieflimansyah menemui massa dan menyepakati apa yang menjadi tuntututan.

“Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, saya Zulkieflimansyah, Gubernur NTB sepakat dan setuju apa yang disebut oleh adik-adik (menolak Omnibus Law),” ungkap pria yang akrab disapa Bang Zul ini.

Baca juga: Terdengar Suara Teriakan dari Ladang Cabai, Saat Diperiksa Ternyata Satu Keluarga Telah Tewas

Kendati demikian, menurut Zul, sikap tersebut tidak cukup lantaran sebagian besar pihak belum mengetahui soal Omnibus Law sehingga butuh kajian lebih dalam lagi.

“Kalau hanya ingin membuat ketenangan terhadap masyarakat, gampang kita ucapkan. Apa mungkin kita ini, kita akan mengambil sikap ketika mungkin sebagian besar kita ini belum melihat binatang apa ini Omnibus Law,” kata Zul.

 

Di atas mobil komando, Zul menyebutkan beberapa hari ke depan akan mengumpulkan elemen masyarakat untuk mengkaji undang-undang yang dipermasalahkan tersebut.

“Oleh karena itu, secara sikap kita sudah jelas tidak ada yang berbeda. Supaya mantap kita akan berkumpul satu sampai dua hari ini. Masukkan mahasiswa ini seperti apa, kaum buruh seperti apa, pengusaha seperti apa, agar suara dari NTB tidak hanya membeo dari tempat lain, tapi datang dari satu konsep matang memberikan kontribusi ke pada Indonesa,” kata Zul.

Usai berbicara, Zul kemudian menandatangani sikap tertulis menolak Omnibus Law.

Tidak cukup puas dengan pernyataan gubernur, massa berjanji akan melakukan gerakan aksi kembali sampai pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com