Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebing Longsor Timpa Pabrik dan 2 Truk, Jalur Alternatif ke Pangandaran Terputus

Kompas.com - 13/10/2020, 13:38 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Longsor tebing setinggi hampir 150 meter menutup Jalan Raya Salopa-Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, dan menimpa sebuah pabrik pemotongan kayu serta dua unit truk, Senin (12/10/2020) kemarin.

Sejak kemarin sampai hari ini, Selasa (13/10/2020), petugas masih berusaha membuka jalur alternatif ke Pangandaran itu dengan alat berat.

Hingga kini, salah satu jalur utama menuju Pangandaran itu masih tak bisa dilalui kendaraan.

"Jalur tertutup ini jalan Salopa-Manonjaya menuju objek wisata Pangandaran. Tebing yang longsor setinggi 150 meter. Yang tertimbun satu bangunan pabrik dan 2 unit truk milik warga," jelas Kepala Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Uus Kusnadi, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa siang.

Baca juga: Evakuasi Jasad Korban Longsor Makan Waktu 3 Jam karena Alat Berat Tak Kunjung Datang

Uus menuturkan, kejadian longsor di wilayahnya ini berbarengan dengan bencana longsor dan banjir di 11 kecamatan akibat cuaca buruk, Senin lalu.

Beruntung, pemilik pabrik dan keluarganya bisa menyelamatkan diri saat longsor pada dini hari kemarin.

"Alhamdulillah, kalau korban jiwa di wilayah kami karena bencana ini tidak ada. Paling kerugian yang dialami oleh korban Pak Asep, pemilik pabrik dan truk yang tertimpa longsor," tambah Uus.

Uus mengimbau seluruh warga yang hendak ke Salopa atau Pangandaran via Gunung Tanjung supaya memutar arah mencari jalur alternatif lain.

Soalnya, sampai siang ini jalan tersebut masih tertutup longsoran tanah dengan panjang sekitar 100 meter.

Ia juga mengimbau semua pengendara yang melewati jalur berbukit agar waspada karena masih rawan longsor dengan intensitas hujan tinggi setiap hari.

"Kami minta waspada kepada semua pengendara yang melewati jalur Manonjaya-Salopa menuju Pangandaran, karena rawan longsor di musim cuaca buruk sekarang," imbau Uus.

Sementara itu, Asep Yudi (36), pemilik pabrik dan kendaraan truk yang tertimbun mengaku longsor terjadi saat dirinya bangun hendak menjalankan shalat subuh.

Kejadian ini membuat dirinya mengalami kerugian yang ditaksir hampir Rp 500 juta.

"Alhamdulillah, kami selamat dan bisa menyelamatkan diri. Kerugian kalau ditaksir semuanya hampir Rp 500 jutaan," katanya.

Baca juga: Pensiunan Guru Tewas Tertimbun Longsor karena Lari Salah Arah

Sampai siang ini, proses normalisasi jalan dengan alat berat oleh petugas BPBD, TNI dan Polri dibantu warga setempat masih terus dilakukan.

Tingginya tumpukan material tanah menjadi kesulitan utama pemerintah membuka akses jalan. Pembersihan masih membutuhkan waktu lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com