Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Jasad Korban Longsor Makan Waktu 3 Jam karena Alat Berat Tak Kunjung Datang

Kompas.com - 13/10/2020, 12:30 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Proses pencarian dan evakuasi Abdul Rohman (83), korban tewas akibat tertimbun longsor bersama rumah miliknya membutuhkan waktu hampir 3 jam di Kampung Anteghilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10/2020) dini hari tadi.

Jenazah korban ditemukan di tumpukan tanah longsoran dengan kedalaman hampir 2 meter dengan posisi menelungkup.

Proses pembongkaran dilakukan secara manual oleh warga dengan alat seadanya, karena alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya dan Jawa Barat tak kunjung datang sampai korban ditemukan.

"Kami melakukan pencarian memakai manual ada pakai cangkul dan linggis oleh banyak warga di sini. Alat berat dari BPBD Jabar atau Tasik gak datang-datang, lama. Mungkin nggak sanggup atau malas datang ke kampung kami. Kami, warga di sini dan petugas relawan lakukan penggalian sejak pukul 03.30 WIB dini hari dan ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi," jelas Usman (58), salah seorang tokoh masyarakat setempat di lokasi kejadian, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Alat Berat Tak Kunjung Tiba, Pencarian Korban Longsor di Tasikmalaya Menggunakan Cangkul

Usman menambahkan, korban ditemukan tewas longsoran tanah yang menguburnya digali oleh warga secara bergotong-royong tak lama setelah bencana terjadi.

Ia bersama warga memang mengalami kesulitan berkomunikasi karena tak ada sinyal selular di kampungnya.

"Kami selama ini berkomunikasi via alat radio atau ada anak-anak muda yang pasang Wifi tapi harus bayar pakai voucher. Jadi saat terjadi korban tertimbun, kami warga di sini yang langsung evakuasi," tambah Usman.

Bantah hoaks

Dalam kesempatan itu, Usman membantah kabar bahwa korban meninggal akibat syok rumahnya tertimpa longsor. Menurutnya, informasi itu hoaks alias bohong.

Soalnya, saat terjadi longsor, korban bersama dua anggota keluarganya sedang berada di rumah. Mereka terbangun saat akan menjalankan shalat subuh hingga akhirnya longsor itu terjadi.

Istri dan anak korban berhasil menyelamatkan diri. Namun korban tertimbun longsor karena salah arah saat menyelamatkan diri.

"Kata siapa korban karena shock, korban itu tertimbun longsor dan kami yang bersusah payah mengevakuasi korban. Kalau alat berat dari BPBD Provinsi nggak ada yang sampai ke kami bantu bencana. Justru malah, Pak Wakil Gubernurnya yang langsung datang menjenguk langsung keluarga korban sambil berikan bantuan. Kami juga bilang tadi kronologinya ke Pak Uu (Wakil Gubernur Jabar," tandas Usman.

Sampai sekarang, lanjut Usman, yang masih pingsan dan shock itu adalah istri korban karena mendapati suaminya telah meninggal akibat terkubur material longsor.

"Kami berharap informasi ini benar adanya sesuai dengan data di lapangan. Makanya, kalau mau datanya benar datang ke lokasi kejadian, jadi tahu. Soalnya saya tadi beritahukan informasinya ke Pak Uu semuanya," ungkap Usman.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum langsung mendatangi lokasi bencana longsor yang menyebabkan seorang pensiunan guru tewas tertimbun bersama rumahnya di wilayah terpencil di Kampung Anteghilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10/2020) sore.

Uu meninggalkan rombongan konvoi pengawalnya yang memakai mobil off road dan memilih berjalan kaki bersama empat orang wartawan menuruni bukit terjal ke lokasi kejadian.

"Saya sangat mengetahui medan kampung terpencil di Kabupaten Tasikmalaya ini karena sudah biasa berkeliling menuruni bukit terjal seperti ini. Kami tadi berikan santunan bagi keluarga korban meninggal sekaligus pensiunan abdi negara seorang guru di wilayah terpencil. Memang daerah ini lembah yang dikelilingi puncak gunung," jelas Uu kepada wartawan seusai mengunjungi rumah korban tewas, Senin sore.

Baca juga: Banjir Bandang Rendam 270 Rumah, Warga Tasikmalaya Diminta Siaga Banjir Susulan

Abdul Rohman (83), seorang pensiunan guru yang tewas tertimbun longsor bersama rumahnya di Kampung Anteghilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/10/2020) pagi.

Korban sempat melarikan diri tetapi salah arah. Ia malah berlari menuju tanah yang longsor karena pendengarannya terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com