Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat Tak Kunjung Tiba, Pencarian Korban Longsor di Tasikmalaya Menggunakan Cangkul

Kompas.com - 13/10/2020, 08:32 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Abdul Rohman (83) tewas akibat tertimbun longsor bersama rumah miliknya di Kampung Anteghilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/10/2020).

Jenazah korban ditemukan di tumpukan tanah longsoran dengan kedalaman hampir 2 meter.

Setelah 3 jam penggalian, korban ditemukan dalam posisi telungkup.

Baca juga: Banjir Bandang Rendam 270 Rumah, Warga Tasikmalaya Diminta Siaga Banjir Susulan

Proses penggalian dilakukan secara manual oleh warga menggunakan alat seadanya, karena alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya dan Jawa Barat tak kunjung datang sampai akhirnya korban ditemukan.

"Kami melakukan pencarian memakai manual, ada pakai cangkul dan linggis oleh banyak warga di sini. Kami warga di sini dan petugas relawan melakukan penggalian sejak pukul 03.30 WIB dini hari dan ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB pagi," ujar Usman (58) salah seorang tokoh masyarakat setempat di lokasi kejadian, Selasa (13/10/2020).

Usman mengatakan, warga sempat kecewa karena alat berat yang ditunggu-tunggu untuk proses evakuasi tak kunjung datang.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Tasikmalaya, 2 Mobil Terseret Arus, 270 Rumah di 3 Kecamatan Terendam

Usman mengakui bahwa warga di wilayahnya selama ini kesulitan berkomunikasi, karena tak ada satupun sinyal jaringan seluler di kampungnya.

"Kami selama ini berkomunikasi via alat radio atau ada anak-anak muda yang pasang wifi tapi harus bayar pakai voucher. Jadi saat terjadi korban tertimbun, kami warga di sini yang langsung evakuasi," kata Usman.

Usman mengatakan, sempat ada kesalahan informasi mengenai penyebab kematian korban.

Awalnya, beredar informasi bahwa korban meninggal dunia akibat merasa syok melihat rumah yang tertimbun longsor.

Padahal, menurut Usman, korban meninggal karena tertimbun tanah longsor.

"Kata siapa korban karena syok, korban itu tertimbun longsor dan kami yang bersusah payah mengevakuasi korban," kata Usman.

Baca juga: Santuni Korban Longsor Tasikmalaya, Wagub Jabar Jalan Kaki Turuni Bukit Kampung Terpencil....

Menurut Usman, yang masih pingsan dan syok hingga saat ini adalah istri korban, karena mendapati suaminya telah meninggal terkubur material tanah longsor.

"Kami berharap informasi ini benar adanya sesuai dengan data di lapangan. Makanya, kalau mau datanya benar, datang ke lokasi kejadian, jadi tahu. Soalnya saya tadi beritahukan informasinya ke Pak Uu semuanya," kata Usman.

Abdul Rohman, seorang pensiunan guru yang tewas tertimbun longsor bersama rumahnya sempat melarikan diri.

Namun, Abdul berlari ke arah yang salah hingga terjebak longsor.

Pria yang juga salah satu tokoh masyarakat di kampungnya itu diketahui mengalami masalah pendengaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com