KOMPAS.com - Sejumlah pelajar yang anarkistis saat terjadi kerusuhan demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Gedung DPRD Kebumen menangis saat dijemput orangtua.
Menurut Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, mereka telah menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka.
Rudy menjelaskan, setelah tertangkap, kedelapan pelajar yang anarkistis itu mendapat perlakuan khusus, yaitu hipnoterapi secara massal.
"Para pelajar secara sukarela, tanpa paksaan, meminta maaf dan menangis, serta tidak akan mengulangi lagi," kata Rudy melalui keterangan tertulis.
Baca juga: Dijemput Orangtuanya, Pelajar yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law Menangis
Sementara itu, suasana haru pecah ketika para pelajar itu sujud di pangkuan orangtua mereka yang menjemput.
Mereka pun menyesal atas perbuatan mereka telah merusak fasilitas umum.
"Kami mohon maaf, Pak, atas ulah anak kami. Akan kami awasi lagi supaya tidak terulang," kata salah satu orangtua.
Baca juga: Sweeping Buruh hingga Anarkis Saat Demo di Tangerang, 9 Orang Jadi Tersangka