Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh Demo Tolak Omnibus Law di Ambon, Mahasiswa Blokade Jembatan Merah Putih

Kompas.com - 12/10/2020, 20:56 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja oleh massa mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan aliansi Pecinta Alam Maluku berakhir ricuh, Senin (12/10/2020) sore.

Aksi yang semula berlangsung damai itu berjung ricuh setelah massa mencoba memaksa memblokade Jembatan Merah Putih Ambon yang hanya berjarak 200 meter dari Unpatti.

Akibat pembokiran itu arus transportasi yang menghubungkan pusat Kota Ambon dengan Kecamatan Teluk Ambon lumpuh total.

Setelah beberapa saat menduduki Jembatan Merah Putih, massa memilih mundur ke depan kampus. Saat itulah ketegangan terjadi antara polisi dan mahasiswa.

Baca juga: Bantah Cabup Kampanye dan Berjoget dengan Biduan, Timses: Itu Pengamen yang Diberi Uang

Kondisi semakin tidak terkendali setelah sejumlah orang tidak bertanggung jawab mulai melempari batu ke arah polisi dan juga mahasiswa.

Aparat gabungan dari polisi dan Brimob serta TNI langsung berusaha menghalau massa dengan mengerahkan dua unit mobil water canon.

Namun, aparat mendapat perlawanan dari para mahasiswa dengan lemparan batu.

Mahasiswa yang terus melakukan perlawanan akhirnya dapat dipukul mundur setelah polisi terus merangsek maju sambil menembakan gas air mata.

Baca juga: Kapolri Perintahkan 200 Personel Brimob Polda Maluku ke Jakarta, untuk Apa?

Dalam aksi tersebut, beberapa mahasiswa ditangkap polisi dan sejumlah mahasiswa lainnya terluka karena terkena lemparan batu. Sebagian mahasiswa lainnya mengalami sesak napas.

Para mahasiswa yang terluka saat ini masih berada di dalam kampus tersebut.

Beberapa anggota polisi juga terkena lemparan batu dalam aksi tersebut.

Sebelum bentrokan terjadi, massa sempat memblokade ruas jalan di depan Unpatti selama beberapa jam dengan membakar sejumlah ban bekas sambil berorasi menolak pengesahan Omnibus Law.

Para pengunjuk rasa mendesak agar pemerintah membatalkan UU tersebut karena dinilai hanya menguntungkan para pemodal dan merugikan masyarakat lemah khususnya para pekerja.

“Hanya ada satu kata, lawan! Pemerintah harus kita paksa untuk membatalkan undang-undang ini,” teriak para mahasiswa.

Shalat berjamaah

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com