Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanjakan Uang Palsu di Pasar Bendungan Wates, Perempuan Paruh Baya Ditangkap

Kompas.com - 12/10/2020, 11:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang perempuan paruh baya asal Purworejo, Jawa Tengah, berinsial SG diamankan sekuriti Pasar Bendungan, Kapanewon (kecamatan) Wates, Kulon Progo karena kedapatan membelanjakan sejumlah bahan pokok menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000.

“Bila itu uang, maka sebanyak Rp 960.000. Setelah dicek, yang Rp 900.000 palsu. Yang Rp 60.000 uang asli,” kata sekuriti pasar Basuki (45), Minggu (11/10/2020).

Aksi perempuan tersebut baru diketahui seorang pedagang ikan bernama Supini (70) usai bertransaksi dengan SG menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000.

Berbeda dengan Supini, pedagang mi bernama Sutinah seketika berteriak mengetahui uang pecahan Rp 100.000 yang dibelanjakan SG ternyata palsu.

Hal itu sontak mengejukan warga pasar.

“Saya dikabari via telepon ada kejadian itu, lantas saya kejar. Saya tangkap orangnya. Saya bawa ke pos untuk diperiksa,” kata Basuki.

Baca juga: Edarkan Uang Palsu dengan Modus COD Ponsel, Pemuda di Makassar Ditangkap

Basuki mengatakan, pelaku memanfaatkan kelengahan sekuriti yang sedang mencoba menenangkan para pedagang yang terus menumpuk di tempat pelaku diamankan.

Pelaku, kata Basuki, sempat menyelipkan uang palsu itu di bawah karpet di dalam pos.

“Orang-orang yang melihat itu beritahu ke saya, uangnya diletakkan di bawah karpet,” kata Basuki.

“Saya periksa karpet dan memang ada uang di sana. Totalnya Rp 960.000,” lanjut Basuki.

Basuki mengakui dirinya bisa mengenali uang itu palsu atau tidak.

Secara fisik uang terasa berbeda baik saat dipegang, diraba hingga diterawang.

“Saya memang tidak melihat nomor serinya, tapi kelihatan dari bentuk uangnya,” kata Basuki.

Baca juga: Pensiunan PNS Edarkan Uang Palsu untuk Bayar Utang Pemilihan Bupati Sebesar Rp 1 M

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan pelaku.

“Polisi cepat datang dan mengamankan orang itu sebelum pedagang benar-benar marah,” kata Basuki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com