Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapur Kita, Terobosan dari Kades di NTT Bantu Petani Jual Sayuran Via Medsos

Kompas.com - 12/10/2020, 11:12 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Kepala Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Ferdinandus Nando Watu, membuat terobosan dalam membantu para petani agar tetap produktif di tengah pandemi virus corona.

Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Au Wula, Nando mecanangkan program "Dapur Kita" (desa mendukung kota).

Program itu dibuat untuk membantu memasarkan produk pertanian yakni sayur mayur dari para petani untuk warga Kota Ende dan sekitarnya. 

Nando menceritakan, dirinya mencanangkan program itu berangkat dari situasi sulit yang dialami para petani untuk memasarkan produk pertanian karena akses pasar terbatas di tengah pandemi. 

Baca juga: Warga Boleh Gelar Pesta Saat Pandemi, Pemprov NTT: Kita Ingin Pulihkan Ekonomi...

Akses pasar begitu terbatas membuat warga desa sulit menjual produk pertanian ke kota.

Selanjutnya, inisiatifnya itu dikolaborasikan dengan BumDes Au Wula dan Keuskupan Agung Ende siaga Covid-19.

Hasil kolaborasi itu, mereka berupaya membantu para petani dengan memasarkan produk pertanian secara online

"Mungkin ini yang disebut dampak sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat akar rumput. Karena itulah, kami berinisiatif membentuk program "Dapur Kita" untuk membantu memasarkan produk pertanian warga secara online," ujar Nando kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (12/10/2020). 

Berbagai produk pertanian itu dipasarkan dari laman Facebook, Instagram, WhatsApp, dan juga situs web.

Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp 50.000 hinngga Rp 100.000 per paket.

"Dengan begitu, masyarakat di desa saya tetap produktif di tengah pandemi. Produk pertanian mereka dipasarkan di media sosial. Konsumen pesan online dan terima paket sayuran di rumah," ujar Nando.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com