Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Massal di Tasikmalaya Ditetapkan Jadi KLB, Total Korban 215 Orang

Kompas.com - 12/10/2020, 10:35 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menetapkan musibah keracunan massal nasi kuning di acara ulang tahun seorang pengusaha sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Total jumlah korban sebanyak 215 orang dan semua biaya perawatannya akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

"Sampai hari ini tercatat sebanyak 215 korban keracunan massal di Mangkubumi. Pemkot Tasikmalaya sudah menetapkan kejadian ini sebagai KLB. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah sampai sembuh," jelas Budi saat meninjau para korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Fakta Ratusan Warga Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya, Kekurangan Tenaga Medis dan Diduga karena Santan

Budi menilai, kejadian ini sebagai hal yang tak diduga dan tak diinginkan semua pihak.

Niat pelaksana acara adalah membagi-bagikan makanan syukuran ulang tahun anaknya ke semua warga di Mangkubumi.

Bahkan, keluarga yang mengadakan acara hampir semuanya ikut menjadi korban dan mendapatkan perawatan intensif akibat keracunan nasi kuning itu.

"Kita semua fokus dalam penanganan para korban. Apalagi masih ada 44 pasien yang dirawat di puskesmas, 25 di RSUD Soekardjo dan RS swasta lainnya. Kita segenap tim medis berupaya mengobati dan bisa selesai secepatnya musibah ini," tambah Budi.

Budi mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pemakaian masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan atau 3M.

Budi juga mengimbau kepada tim medis dan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam menangani korban keracunan massal.

"Jangan sampai nantinya kalau tak menerapkan protokol kesehatan akan muncul masalah baru Covid-19, setelah menangani pasien keracunan massal. Mari semua kita jaga kesehatan dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ungkap Budi.

Soal hasil tes laboratorium sampel sisa makanan untuk mengetahui penyebab keracunan akan keluar pada Senin sore nanti.

"Nanti kalau untuk penyebabnya kita akan ketahui seusai hasil lab pastinya. Rencananya nanti sore kita sudah terima hasilnya," ujar Budi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sampai Senin (12/10/2020), total korban keracunan massal sudah menembus 215 orang.

Sebanyak 171 orang di antaranya sudah sembuh, serta sisanya 44 orang masih menjalani perawatan di ruang kelas sekolah, puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Khusus, bagi pasien yang masih dirawat di ruang kelas SDN Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi, Budi berharap selalu jaga jarak dan hindari kerumunan, terutama bagi para keluarga pasien yang besuk.

"Aparat keamanan jaga ruangan untuk terus steril. Selain itu, keluarga pasien tidak usah menunggu di dalam ruangan," pungkasnya.

Baca juga: Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bisa Tembus 500 Orang, Bakteri Diduga dari Santan

Sebelumnya, sebanyak 215 warga mengalami keracunan massal seusai menyantap nasi kuning di acara ulang tahun anak seorang pengusaha di Kampung Cilange, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Hampir semua korban merupakan keluarga penyelenggara acara dari belasan kampung dan beberapa kelurahan di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com