PEKANBARU, KOMPAS.com - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendy menyebutkan bahwa ada anggotanya ada yang terluka saat pengamanan demo di Pekanbaru yang berlangsung ricuh.
Ia mengatakan, dua orang anggota polisi harus dioperasi karena mengalami luka cukup parah.
"Pada saat demonstrasi di Pekanbaru terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti terjadi perusakan dan pelemparan. Dari kejadian ini, 11 orang anggota kita terluka," ujar Agung kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Pelaku Dibayar Rp 19 Juta untuk Bakar Mobil Ketua Ormas di Riau
Kemudian, dari 11 polisi tersebut, 2 orang di antaranya menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru.
"Satu anggota terkena lemparan batu pada bagian matanya. Bola matanya maupun sarafnya harus dioperasi. Kemudian, satu lagi terkena lemparan batu pada kepala bagian belakang, tempurung (kepala) juga kena, jadi harus dioperasi juga. Kita doakan semoga anggota kita yang terluka sembuh kembali," kata Agung.
Baca juga: Mengenal Pantai Air Manis, Lokasi Batu Malin Kundang yang Viral
Selain anggota polisi, beberapa orang mahasiswa yang melakukan demo juga mengalami luka-luka dan terkena gas air mata.
Menurut Agung, kericuhan pada demo itu terjadi karena anggota polisi terbawa emosi.
Namun, ia memastikan personel yang dikerahkan untuk pengamanan demo adalah personel profesional dan mengikuti prosedur serta tahapannya.
Sementara itu, terkait perusakan mobil polisi lalu lintas yang diduga dilakukan massa aksi demonstrasi, Polda Riau masih melakukan penyelidikan terhadap pelakunya.
"Sebagaimana tugas kami kan menyelidiki. Kami harus memastikan bahwa kami sudah mendapatkan dukungan, masukan dari banyak pihak untuk segera menegakkan hukum terkait masalah itu," kata Agung.
Baca juga: Mahasiswa UGM Mengaku Dipukul dan Dipaksa Mengaku sebagai Provokator
Sebagaimana diketahui, aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Pekanbaru, Riau, terjadi selama tiga hari.
Aksi unjuk rasa di kawasan Kantor DPRD Riau di Jalan Jenderal Sudirman, sempat berubah menjadi kericuhan.
Massa dan polisi terlibat aksi saling dorong dan pelemparan batu.
Bahkan, massa yang anarkis merusak satu unit mobil milik polantas yang sedang terparkir di halaman hotel.
Tak hanya dirusak, mobil tersebut juga digulingkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.