Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Covid-19 Bukan Aib, Gus Yusuf: Pesantren Jangan "Diudal-udal"

Kompas.com - 12/10/2020, 07:12 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah Yusuf Chudlori meminta jajaran pengurus partainya dan anggota DPRD tingkat provinsi dan kota atau kabupaten memberi pendampingan kepada pondok pesantren.

Pendampingan ini diperlukan karena masa pandemi Covid-19 pondok pesantren masih memberikan pelayanan pendidikan kepada santri.

"Dampak Covid-19 ini tidak hanya kesehatan dan ekonomi, tapi juga akhlak dan pendidikan. Kita terancam kehilangan satu generasi karena saat ini tidak mendapat pendidikan yang layak, pendidikan diberikan dengan cara daring," jelasnya di Griya Persada Hotel Bandungan Kabupaten Semarang, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren di Sleman Bertambah 43 Kasus

Dampak kerusakan akhlak tersebut salah satu sebabnya pelajar diharuskan memegang handphone.

"Ini bisa tidak terkontrol, karena tak sedikit yang sesudah belajar mengakses pornografi. Istilahnya selamat dari Covid-19 tapi terpapar pornografi, ini juga bahaya," jelasnya.

Dia berharap dengan adanya pondok pesantren mampu mengawal akhlak generasi penerus bangsa.

"Ini kalau tidak dijaga, pendidikan bisa lumpuh, kalau pesantren tidak dijaga maka Indonesia tidak bisa berharap pada siapapun," kata Gus Yusuf.

Dikatakan, karena masa pandemi tentu penyebaran Covid-19 tidak terkontrol.

"Wajar ada santri terkena, wajar ada klaster pesantren. Salah satu fungsi pendampingan itu dibutuhkan agar pesantren tidak di-bully," jelasnya.

Baca juga: Tasikmalaya Catatkan Klaster Pesantren, 12 Orang Positif Covid-19 dalam Sehari

 

Karena kabar yang tidak benar bisa menjadikan gelisah wali santri dan masyarakat hingga menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap pondok pesantren.

"Tapi kita tidak perlu kecil hati, Covid-19 ini bisa disembuhkan. Bahkan saat ini tingkat kesembuhannya mencapai kisaran 80 persen, sehingga ini bukan aib bagi pesantren," jelas Gus Yusuf.

"Pesantren jangan 'diudal-udal' dengan Covid-19. Ada yang kena satu dua santri di salah satu pondok, tidak perlu semua santri di pondok pesantren menjalani swab," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com