Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Isu ASN Jadi Timses Eri-Armuji, Ini Penjelasan Pemkot Surabaya

Kompas.com - 11/10/2020, 19:36 WIB
Achmad Faizal,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Susunan tim sukses (timses) atau tim pemenangan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi - Armuji beredar di berbagai grup WhatsApp.

Susunan timses terdiri dari nama sejumlah aparatur sipil negara (ASN) pejabat Pemkot Surabaya.

Beberapa di antaranya Sekretaris Kota Surabaya, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya hingga susunan sampai ke tingkat kecamatan yang dipimpin camat setempat.

Baca juga: Anak 9 Tahun yang Bantu Ibu Melawan Pemerkosa Ditemukan Tewas Mengenaskan

Saat dikonfirmasi, Pemkot Surabaya membantah keras susunan timses tersebut.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menyebut, susunan timses yang beredar itu adalah kabar bohong alias hoaks.

"Masyarakat harus pintar-pintar menyaring informasi, jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Febri dalam siaran pers, Jumat (9/10/2020).

Febri mengingatkan bahwa ASN itu harus netral dalam pilkada dan pemilu.

Selain itu, ASN tidak boleh terlibat dalam politik praktis sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Baca juga: Barang Bukti Kapal Ikan Vietnam yang Ditangkap Diduga Dijual di Batam

Aturan itu juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

"Pengaturan tentang netralitas ASN sangat jelas dan tegas serta rinci. Setiap ASN dilarang memberi dukungan atau melakukan kegiatan yang mengarah pada politik praktis pada kontestasi Pilkada, Pileg, maupun Pilpres," kata dia.

Lapor polisi

Sementara itu, tim pemenangan pasangan Eri Cahyadi - Armuji akan mengambil langkah hukum dengan melapor ke polisi.

Hal ini untuk merespons beredarnya susunan timses dari unsur ASN tersebut.

"Terhadap hoaks tersebut, kami akan menempuh tindakan hukum. Otoritas hukum perlu menertibkan hoaks-hoaks yang memecah belah rakyat hanya demi kepentingan politik jangka pendek," kata juru bicara tim pemenangan Eri Cahyadi - Armuji, Aprizaldi saat dikonfirmasi Minggu (11/10/2020).

Meski diserang hoaks, tim Eri-Armudji meminta seluruh kader partai dan relawan untuk tetap berkampanye secara santun dan positif.

Aprizaldi menilai, menyebar hoaks adalah pendidikan politik yang buruk kepada masyarakat.

"Dan aksi hoaks biasanya dilakukan oleh pihak yang menghalalkan segala cara demi mengejar kepentingan politik tertentu," kata dia.

Adapun Pilkada Surabaya diikuti 2 pasang calon, yakni Eri Cahyadi - Armuji yang diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI.

Kemudian, pasangan nomor urut 02 Machfud Arifin - Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com