WAINGAPU, KOMPAS.com - Senyum semringah merekah dari wajah Roslinda Tamo Ina (15) di rumah keluarganya di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (11/10/2020).
Betapa tidak, remaja yang biasa disapa Oslin ini sudah dua kali menjadi pembicara di forum internasional.
Ia merupakan warga Kampung Paurat, Desa Kombapari, Kecamatan Katala Hamu Lingu, Sumba Timur.
Meskipun berasal dari desa, hal itu tidak mengendurkan niatnya untuk menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur.
Oslin merupakan anak keempat dari 4 bersaudara. Ia adalah putri dari pasangan Talu Popo dan ibunya bernama Maria Ytu.
Baca juga: Kisah Anak Penjaga Hutan Wanagama Yogya Bisa S3 ke Jepang, Sejak Kecil Dididik Prihatin
Ayahnya adalah guru pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu sekolah dasar.
Sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Oslin menuturkan, ia pernah berpidato tentang penghapusan kekerasan terhadap anak dalam Forum Politik Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 9 hingga 18 Juli 2019.
Saat itu Oslin masih bersekolah di SMP Negeri Satu Atap Matawai Iwi.
Kemudian, ia kembali menyampaikan suara anak Indonesia secara online ke perwakilan negara anggota PBB di New York, Amerika Serikat pada Rabu (8/10/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan