Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Lebih Mementingkan Masyarakat, Kami Siap Terima Konsekuensi dari Partai"

Kompas.com - 11/10/2020, 12:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebanyak 22 kader aktif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tasikmalaya mengambil sikap mengejutkan.

Mereka tak lagi menyatakan dukungan pada pasangan calon yang diusung partainya bersama PPP, yakni petahana Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin.

22 kader tersebut justru memilih mendeklarasikan diri beralih dukungan ke pasangan calon lawan Azis Rismaya-Haris Sanjaya yang diusung oleh Partai Demokrat dan Gerindra.

Baca juga: Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, 22 Kader PDI-P Membelot

Siap menerima konsekuensi

Salah satu kader PDI-P Kokom Somantri menegaskan, siap menerima konsekuensi dari partainya lantaran berseberangan dalam Pilkada kali ini.

Kokom bahkan mengatakan, pilihan yang diputuskan 22 kader aktif ini semata-mata dilakukan demi kepentingan rakyat.

"Kami siap menerima apapun konsekuensi partai sendiri terhadap kami. Tapi kami saat ini lebih mementingkan masyarakat di Pilkada Tasilmalaya sekarang," tutur dia.

Baca juga: Kronologi Kasus Warga Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya

 

Ilustrasi pilkadaKOMPAS/TOTO SIHONO Ilustrasi pilkada
Alasan alihkan dukungan

Bukan tanpa alasan mereka mengalihkan dukungan pada pasangan calon yang tak diusung oleh partainya.

Rupanya, pasangan calon petahana yang sekaligus Ketua DPC PDI-P Ade Sugianto dinilai membuat mereka kecewa.

"Deklarasi ini memang timbul dari hati nurani yang awalnya hanya 6 orang kader PDI-P. Ternyata pemikiran ini sama dengan para mantan pengurus PAC PDI-P yang merasakan kekecewaan terhadap calon petahana sekaligus Ketua DPC PDIP Ade Sugianto," jelas Kokom.

Sebab lain mereka tak mendukung petahana adalah lantaran menginginkan perubahan yang lebih baik dan lebih menyejahterakan rakyat.

Dia mengaku telah bermusyawarah dengan sejumlah mantan pengurus PAC kecamatan lain hingga sepakat mendukung pasangan Azis-Haris.

"Kami selain bentuk kekecewaan, sebanyak 22 mantan PAC PDI-P Kabupaten Tasikmalaya ingin ada perubahan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang lebih menyejahterakan rakyat," paparnya.

"Apalagi, sosok yang didukung sekarang dinilai secara ekonomi sudah mapan dan tak butuh lagi memperkaya diri. Jadi, kami meyakini pasangan Azis-Haris akan fokus dengan semua anggaran pemerintah daerah lainnya hanya untuk masyarakat," kata dia.

Baca juga: Mengamuk dan Sebut Kotanya Dihancurkan, Risma Temukan Ada Demonstran dari Lamongan hingga Madiun

"Terimakasih kader PDI-P yang mendukung saya"

Sedangkan, calon bupati Tasikmalaya Azis Rismaya yang diusung Gerindra dan Demokrat bangga dengan keberanian dan keputusan kader PDI-P yang mendukung dirinya.

Meski hal tersebut berseberangan dengan partai mereka.

Azis pun mengucapkan terima kasih atas dukungan puluhan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Saya ucapkan terima kasih kepada kader PDI-P yang mendukung saya. Saya sekarang sudah ikrar bahwa saya milik rakyat Tasikmalaya dan semua partai dengan niatan maju jadi calon di pilkada," kata Azis.

Sedangkan calon petahana Ade Sugianto belum dapat dihubungi saat Kompas.com mencoba mengonfirmasi perihal pengalihan dukungan ini.

Adapun, KPU Kabupaten Tasikmalaya telah menetapkan empat pasangan calon Pilkada Tasikmalaya yang telah resmi dengan nomor urut 1 pasangan Azis Rizmaya Mahfud-Haris Sanjaya (Demokrat dan Gerindra).

Kemudian, nomor urut 2 Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin (PDIP dan PPP), nomor urut 3 Cep Zamzam Nur-Fadil Karsoma (Perseorangan) dan nomor urut 4 Iwan Saputra-Iip Miftahul Paos (Golkar, PKB, PAN, PKS dan Nasdem).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com