Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Setahun Berstatus Waspada, Gunung Slamet Kini Statusnya Normal

Kompas.com - 10/10/2020, 22:20 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Setelah setahun berstatus level waspada (Level II), atau tepatnya sejak Agustus 2019, Gunung Slamet kini menjadi normal (Level I).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menurunkan status Gunung Slamet dari level waspada (Level II) menjadi menjadi normal (Level I), sejak Jumat (9/10/2020).

"Surat dari PVMG sudah kami terima dan terhitung sejak pukul 12.00 WIB Jumat (9/10) status Gunung Slamet telah turun menjadi level normal. Penurunan level waspada menjadi normal karena aktifitas Gunung Slamet sudah mengalami penurunan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet Muhammad Rusdi, di Desa Gambuhan, Pulosari, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: Demi Ujian, Siswa MTs di Lereng Gunung Slamet Ini Jalan Kaki Berburu Sinyal dan Pakai Ponsel Bergantian

Rusdi menambahkan, penurunan status Gunung Slamet juga berdasarkan pengamatan visual dan instrumental.

Meski status sudah normal, PVMBG tetap melarang warga beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak gunung.

Selain itu, Gunung Slamet juga masih memiliki potensi bahaya yang mungkin terjadi.

"Potensinya adalah terjadinya erupsi freatik tanpa ada gejala vulkanik yang jelas, disertai lontaran material pijar yang ancamannya di sekitar puncak," lanjut dia.

Baca juga: Bapak dan Anak Di-blacklist karena Daki Gunung Slamet, Ketahuan dari FB

Gunung terbesar di Jawa Tengah yang memiliki ketinggian 3432 mdpl ini secara administratif masuk ke dalam 5 wilayah, yakni Kabupaten Pemalang, Purbalinga, Banyumas, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.

Tingkat aktivitas Gunung Slamet level normal sejak tanggal 9 September 2015. Kemudian, 9 Agustus 2019, tingkat aktivitas Gunung Slamet dinaikkan dari level normal menjadi level waspada setelah adanya peningkatan aktivitas secara kegempaan dan deformasi yang cukup signifikan.

Namun, secara visual belum teramati adanya gejala erupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com