Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIma Ibu Jadi Korban Hipnotis, Bahu Ditepuk dan Dibacakan Mantra, Uang dan Perhiasan Melayang

Kompas.com - 10/10/2020, 17:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi

 

AMBON,KOMPAS.com-Lima orang ibu rumah tangga di sejumlah desa di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku kehilangan uang tunai dan perhiasannya setelah dihipnotis oleh seorang wanita

Kasus kejahatan dengan cara hipnotis ini menimpa para ibu rumah tangga di wilayah tersebut dalam sepekan terakhir ini.

Total kerugian yang diderita para korban pun bervariasi mulai dari Rp 5 juta hingga 17 juta.

Baca juga: Curi Uang Rp 5 Juta di Toko Ponsel, Dua Warga Negara Iran Hipnotis Pegawai

Wiya (38) salah satu warga Kairatu yang menjadi korban hipnotis mengatakan kejadian yang menimpanya terjadi saat  ia sedang berjualan di Pasar Waimital pada Kamis (9/10/2020) 

Saat itu, ia lalu didatangi seorang wanita bertubuh tinggi dan langsung mengajaknya berbincang dengannya, setelah itu wanita tersebut menepuk bahunya.

“Dia lalu mengajak saya ke rumah, dan sebelum ke rumah dia menyuruh membeli jahe merah,” kata Wiya saat dihubungi dari Ambon, Sabtu (11/10/2020).

Menurut Wiya, setelah tiba di rumah, mereka sempat berbincang beberapa saat sebelum wanita tersebut mengajaknya ke kamar tidur.

Sebelum melancarkan aksinya, wanita tersebut beberapa kali membacakan mantera 

“Dia bilang saya kena penyakit jadi dia menawarkan saya untuk diurut dan saya ikuti saja, setelah itu dia berpamitan pulang dan menyuruh saya mengantar ke jalan,” ujarnya.

Wiya mengaku ia baru tersadar setelah kembali dan memasuki rumahnya.

”Saat itu saya langsung berteriak saya periksa uang saya sudah tidak ada lagi, ada Rp 5 juta yang dia bawa lari,” katanya.

Baca juga: Kakek Penjual Sabun Keliling Kena Hipnotis hingga Uangnya Raib, Kapolres Turun Tangan

Setelah kejadian itu, ia langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kairatu.

Selain Wiya, salah seorang ibu rumah tangga di Dusun Kampung Baru Desa Kairatu bahkan kehilangan uang hingga belasan juta rupiah dan sejumlah perhiasan emas.

Begitu pun beberapa ibu lainnya di Desa Gemba dan Waimital yang juga kehilangan uang tunai dan perhiasan emas.

Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Bayu Butar Butar yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan adanya kejadian itu.

“Iya benar ada ibu-ibu di sini yang menjadi korban hipnotis, itu pelakunya perempuan tapi saat ini yang baru lapor ke polisi tiga orang,” katanya.

Ia mengatakan, pelaku melancarkan aksinya dengan menemui korban di pasar dan setelah berbincang ia lalu mengajak korban ke rumah.

Beberapa korban kehilangan uang jutaan rupiah dan perhiasan emas.

“Modusnya itu ketemu di pasar lalu diajak ke rumah. Saat ini kita masih selidiki kasusnya ya, kita minta warga agar waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal yang mau kasih bantuan atau apapun, kalau mencurigakan laporkan ke polisi,” ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com