Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Fakta Restoran Legian di Malioboro Terbakar Saat Kerusuhan di DPRD DIY

Kompas.com - 10/10/2020, 14:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berakhir rusuh.

Restoran Legian di sisi selatan gedung tersebut pun diduga dibakar massa perusuh.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X pun menyebut kerusuhan itu sudah direncanakan alias by design.

Kompas.com mencoba melacak sejumlah fakta di balik kebakaran Restoran Legian di Jalan Malioboro tersebut:

Baca juga: Keluarga Pemilik Resto Legian Laporkan Dugaan Pembakaran ke Polisi

1. Tercium bau bensin

Ilustrasi apiShutterstock Ilustrasi api

Saat terjadi kerusuhan di DPRD DIY, Restoran Legian di sisi selatan gedung tersebut tiba-tiba dilalap api.

Si jago merah melalap sebagian restoran. Sejumlah warga mengaku mencium bau bensin.

"Ada bau bensin atau minyak tanah di sekitar lokasi restoran yang terbakar," kata Edi, Kamis (8/10/2020).

Kebakaran diduga terjadi sekitar pukul 14.45 WIB.

Baca juga: Demo DPRD DIY Ricuh, Resto Legian di Malioboro Diduga Dibakar, Warga Cium Bau Bensin

2. Kerugian ditaksir Rp 500 juta

Keluarga pemilik Legian Restaurant di Jalan Malioboro saat membuat laporan di SPKT Polda DIYKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Keluarga pemilik Legian Restaurant di Jalan Malioboro saat membuat laporan di SPKT Polda DIY

Pemilik Restoran Legian mengaku rugi hingga Rp 500 juta akibat peristiwa itu.

Pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke polisi. Kuasa hukum keluarga pemilik restoran Legian, Alofi mengatakan, pihaknya telah menyerahkan rekaman kamera CCTV yang merekam pelaku pelemparan molotov yang mengenai Restoran Legian.

"Peristiwa itu terjadi pada saat seseorang yang sudah tertangkap bukti CCTV. Jadi di rekaman CCTV itu ada pelemparan molotov yang mengenai Resto Legian," urainya.

Baca juga: Demo di DPRD DIY Ricuh, 95 Demonstran Diamankan, Satu Orang Reaktif

 

3. Minta polisi usut tuntas

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Alofi menjelaskan, peristiwa itu membuat syok pihak keluarga. Alofi berhadap pihak kepolisian tegas dan segera mengusut para perusuh.

"Saat ini kita percayakan pada pihak Polda DIY untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran cerita atau berita, yang sebenarnya pihak resto menjadi korban dalam peristiwa kemarin," tuturnya.

Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, kasus itu tengah didalami.

Namun dirinya mengaku tidak melihat langsung kejadian Legian Resto terbakar karena ia tidak bisa keluar dari Gedung DPRD DIY.

"Terkait rumah makan yang dibakar saya belum mengetahui penyebabnya apakah dimolotov atau tidak. Bisa dilihat sendiri kondisinya," katanya

Baca juga: Usai Kericuhan, 100 Pengemudi Ojol Bersih-bersih Halaman DPRD DIY dan Malioboro

4. Polisi amankan 95 orang

MPBI memadati depan DPRD DIY, Malioboro YogyakartaKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo MPBI memadati depan DPRD DIY, Malioboro Yogyakarta

Setelah terjadi kerusuhan, polisi amankan 95 orang. Para demontrasi itu digelandang ke Mapolresta Yogyakarta.

Kasat Reskrim, Polresta Yogyakarta, AKP Rico Sanjaya mengatakan, 95 orang tersebut dari berbagai elemen seperti mahasiswa, pelajar, dan wiraswasta.

"Masa demo yang diamankan di Polresta sebanyak 95 orang, di antaranya 36 mahasiswa, 32 pelajar, 16 wiraswata dan 11 orang pengangguran," kata Rico, Jumat (9/10/2020).

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo, Yustinus Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com