Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari Tak Bisa Makan, Gajah Taman Rimba Jambi Diduga Mati karena Racun

Kompas.com - 10/10/2020, 13:42 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Tujuh tahun memantau kondisi gajah Yanti membuat Wisnu Wardana seperti punya ikatan emosional.

Karena itu ketika mendengar kabar gajah Yanti jatuh sakit, dia langsung terbang dari Jakarta ke Jambi sehari sebelum kematian gajah Yanti.

Wisnu Wardana sendiri berasal dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Dia membawa obat-obatan lengkap untuk Yanti.

"Karena dugaan awalnya virus. Tapi, ternyata bukan," ungka Wisnu, pada Jumat (9/10/2020) saat ditemui di Taman Rimba.

Baca juga: Polisi Ungkap Penjualan Gading Gajah di Lampung

"Setelah sampai di sini ternyata gejalanya tidak seperti mengidap penyakit,” kata dia.

“Gajah Yanti mengalami perakut. Dari kondisi sehat langsung bleg (jatuh lemas),” tambah dia.

Wisnu bersama tim medis melakukan pertolongan cepat seperti memberi infus dan memasukkan air melalui anus. Sebab Yanti mengalami lockjaw.

"Mulutnya memang terbuka tapi giginya merapat," ungkap dia.

Gajah betina yang berusia 38 tahun dan berat 2,8 ton ini tak dapat diselamatkan.

Wisnu menuturkan, perakut biasanya disebabkan oleh racun.

“Pertanyaannya racunnya apa? Kami menduga racunnya bisa dari kuman atau bahan kimia,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com