Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TGPF Kasus Pendeta Yeremia yang Ditembak KKB Dirawat di Jakarta

Kompas.com - 10/10/2020, 11:46 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Bambang Purwoko yang terluka ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, telah dievakuasi ke Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

Bambang yang merupakan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pendeta Yeremia Zanambani dievakuasi ke Jakarta bersama anggota TNI Sertu Faisal Akbar, yang juga terluka tembak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di salah satu rumah sakit.

Kedua korban dievakusi dengan Helikopter Caracal TNI AU dari Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pukul 07.00 WIT, ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika.

Kemudian, kedua korban dipindahkan ke pesawat Boeing TNI AU, dan pukul 08.22 WIT diterbangkan ke Jakarta dengan rute Timika-Makassar-Jakarta.

Baca juga: Kronologi Anggota TGPF dan Seorang Prajurit TNI Ditembak KKB

“Pagi ini anggota TGPF dan anggota TNI yang terluka dalam penyerangan kemarin sore telah kami evakuasi ke Jakarta untuk perawatan pengobatan lebih lanjut,” kata Wakil Ketua TGPF Sugeng Purnomo, yang juga Deputi bidang Hukum dan HAM Kemenko Polhukam, dalam keterangan tertulisnya di Kota Jayapura, Sabtu siang.

Bambang Purwoko merupakan dosen dan peneliti dari Universitas Gadjah Mada, yang berpengalaman meneliti di Papua dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM.

Sedangkan Sertu Faisal Akbar, adalah anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan Kodim 1304 Gorontalo.

Bambang mengalami luka tembak pada bagian kaki, sedangkan Sersan Satu Faisal tertembak di bagian pinggang.

Sugeng menekankan bahwa saat ini prioritas tim TGPF yang dibentuk oleh Menko Polhukam ini adalah evakuasi untuk keselamatan dan perawatan, yang telah berjalan aman dan lancar.

“Tim sedang mengevaluasi seluruh kegiatan yang berjalan, dan terutama mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan. Tentunya tanpa mengurangi misi memperoleh informasi yang terang tentang kasus ini,” ujar Sugeng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com