SERANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Omnibus Law digelar di berbagai daerah di Provinsi Banten.
Unjuk rasa digelar di masa pandemi Covid-19 dan dikhawatirkan muncul klaster dari para pendemo akibat tidak mematuhi protokol kesehatan, terutama jaga jarak.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, sampai saat ini, belum ada dan jangan sampai ada klaster Covid-19 demo Omnibus Law.
"Jadi belum ada klaster demo. Semoga tidak akan ada. Semua yang demo dikasih sehat-sehat saja," kata Ati, kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).
Baca juga: UWK Surabaya: Dosen Beri Nilai A ke Mahasiswa yang Ikut Demo Omnibus Law Tak Dibenarkan
Ati yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Banten itu menuturkan, Pemprov Banten sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian untuk menekan kasus Covid-19.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengingatkan kepada masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan di situasi apapun termasuk saat demo.
"Silahkan demo untuk ungkapkan aspirasinya, namun tetap jaga ketertiban dan jangan anarkis. Sama jangan lupa pakai masker, taati protokol kesehatan," ujar Wahidin, dari keterangan resminya yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Mahasiswa Desak Gubernur Banten Ikut Menolak Omnibus Law
Wahidin meminta semua pihak untuk mengantisipasi adanya penambahan klaster baik keluarga, industri, perkantoran maupun klaster-klaster baru yang muncul.
"Saya selalu akan mengingatkan hal ini dalam situasi apapun, selama Banten belum lepas dari pandemi ini," kata Wahidin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.