Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Merasa Terpapar Corona, Seorang Ayah Bunuh Putri Kandungnya yang Sakit Asma

Kompas.com - 10/10/2020, 07:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang ayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Endro Gunawan (48) tega menganiaya IM (12) putri kandungnya hingga tewas pada Kamis (8/10/2020) sore.

Kuat dugaan penganiayaan terjadi karena Endro depresi merasa terpapar Covid-19 dari sang anak yang memiliki riwayat sakit asma.

Padahal Endro beberapa kali rapid test dan hasilnya non reaktif. Sementara hasil swab mandiri Endro rencananya keluar hari Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: Polisi Dalami Kejiwaan Ayah yang Bunuh Anaknya, Pelaku Diduga Depresi Merasa Covid-19

Kasus tersebut berawal saat Mulyati, istri Endro yang pulang ke rumah setelah bepergian. Dia terkejut saat masuk rumah dan melihat suaminya penuh luka dan masih hidup di lantai.

Sementara anak perempuannya, IM kritis di sofa dengan kondisi leher terjerat sarung.

Oleh warga, Endro dan IM dievakuasi ke RSUD dr Loekmono Hadi, Kudus.

Sayangnya di tengah jalan, pelajar SMP putri tersebut meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, di bahu IM ada luka memar dan bekas luka jeratan di leher.

Kepada polisi, Endro yang pengangguran tersebut bercerita jika ia memukuli dan menjerat leher IM dengan sarung hingga tewas.

Baca juga: Depresi Merasa Corona, Ayah Bunuh Putrinya Lalu Coba Bunuh Diri, Tinggalkan Surat Dimakamkan 1 Lubang

Setelah itu Endro berusaha bunuh diri. Selain itu Endro juga mengaku stres karena merasa terpapar virus corona.

Menurut Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, dari hasil olah TKP polisi menemukan sudah carik kertas yang bertuliskan "Maafkan kami, semoga kami berkumpul lagi" dan "Makamkan kami menggunakan protokol kesehatan dengan satu liang".

Tulisan tersebut diduga dibuat oleh Endro.

"Pengakuan dari ayahnya demikian," kata Aditya saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (9/10/2020).

Aditya masih belum bisa memberikan keterangan apakah Endro akan ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami masih dalami kejiwaannya," ujarnya.

Baca juga: Kasus Depresi Naik akibat Pandemi Covid-19, RSUD Banyumas Buka Konsultasi Online

Merasa terpapar corona

Ilustrasi pasien infeksi virus corona, pasien Covid-19.Shutterstock/Pordee Aomboon Ilustrasi pasien infeksi virus corona, pasien Covid-19.
Sementara itu dilansir dari TribunJateng.com, Ani Figiany (42) tetangga korban mengatakan warga sekitar sudah tahu jika Endro depresi.

Endro merasa jika terkena Covid-19 gara-gara tertular dari sang anak yang memiliki riwayat asma.

Ani mengaku istri Endro, Mulyati bercerita juga suaminya depresi karena merasa terkena Covid-19.

"Makanya ayahnya itu tiga hari lalu minta diswab‎ karena merasa kena Covid. Anaknya juga sudah lama punya asma, tapi menganggapnya itu Covid," ujar Ani, Kamis (8/10/2020) dilansir dari TribunJateng.com.

Baca juga: Geledah Rumah di Kudus, Densus 88 Amankan Buku hingga Laptop

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngembal Kulon, Kamal Agus Efendi mengatakan, Endro Gunawan memang beberapa kali mengeluhkan terpapar Covid-19.

Namun saat dirapid tes hasilnya selalu non reaktif. Hingga akhirnya, Endro mengajukan diri untuk menjalani swab mandiri.

Hasilnya rencana akan keluar pada hari Sabtu mendatang, namun nahas yang bersangkutan melakukan tindakan itu.

Baca juga: Jumlah Orang Terinfeksi Covid-19 dari Klaster Setda Kudus Bertambah Jadi 9

"Mungkin yang bersangkutan tidak sabar menunggu, dan takut menulari kepada anaknya," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, Abdul Aziz Achyar. Ia membantah jika yang bersangkutan terkonfirmasi Covid-19 hingga menyebabkan depresi.

"Tidak benar, ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Khairina), TribunJateng.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com