Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Saat Demonstrasi yang Berujung Ricuh di Bima, 18 Mahasiswa Dipulangkan

Kompas.com - 09/10/2020, 20:30 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 mahasiswa yang ditangkap polisi saat melakukan demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Kota Bima dibebaskan pada Jumat (9/10/2020).

Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono mengatakan, belasan mahasiswa itu ditangkap polisi karena melakukan perusakan saat memaksa masuk ke Gedung DPRD pada Kamis (08/10/2020).

Baca juga: Ketika Polisi Bagi-bagi Jeruk kepada Demonstran Tolak UU Cipta Kerja...

Setelah dibawa ke Polresta Bima Kota, belasan mahasiswa itu didata.

"Mereka tadi siang kita pulangkan setelah diberikan pembinaan," ujar AKBP Haryo Tejo Wicaksono saat dikonfirmasi, Jumat.

Sebelumnya, belasan mahasiswa itu berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Kota Bima, Kamis (8/10/2020).

Massa menuntut bertemu dengan anggota DPRD Kota Bima. Namun, tak ada satu pun anggota dewan yang mau menemui mereka.

Karena tak puas, massa terlibat aksi saling dorong dengan polisi yang mengamankan demonstrasi. Kericuhan pun pecah. Gerbang depan DPRD Kota Bima dirobohkan para demonstran.

Setelah menerobos blokade polisi, sebagian massa melempari Kantor DPRD dengan batu. Sejumlah kaca gedung pecah akibat lemparan batu.

Massa juga merusak mobil pelat merah yang melintas di lokasi demonstrasi.

Melihat kericuhan itu, polisi membubarkan paksa demonstrasi tersebut. Polisi mengamankan beberapa belasan orang yang langsung dibawa ke Mapolres Bima Kota.

"Mereka kita amankan karena diduga sebagai provokator. Karena sudah membuat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatan perusakan saat demo, tadi pagi kita pulangkan. Mereka dijemput oleh keluarganya masing-masing," tutur Haryo.

Baca juga: Sedang Kunker, Khofifah Tiba-tiba Dipanggil Presiden, Bahas Penolakan UU Cipta Kerja

Haryo menilai, demonstrasi merupakan hal lumrah yang dilakukan untuk menyalurkan pendapatan jika kebijakan pemerintah tak sesuai keinginan publik. Namun, ia mengingatkan agar massa tak melakukan perusakan saat berdemonstrasi.

"Sampaikan pendapat dengan aman dan tertib," jelas Haryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com