Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/10/2020, 17:04 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 429 orang diamankan pada kericuhan demo tolak UU Omnibuslaw Cipta Kerja yang terjadi selama tiga hari di Kota Bandung. Ratusan pendemo anarkis ini terdiri dari pengangguran, mahasiswa hingga pelajar.

"Mahasiswa ada, pelajar ada, SD ada dan pengangguran juga ada maksudnya tidak punya pekerjaan," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/10/2020).

429 orang ini, kata Ulung, merupakan total selama tiga hari kericuhan pada demo UU cipta Kerja.  Di hari pertama, polisi mengamankan 9 orang, hari kedua sebanyak 213 orang dan ketiga 207 orang.

Baca juga: Dijemput Orangtua, 84 Perusuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Padang Mayoritas Pelajar

Polisi telah melakukan pemeriksaan dan rapid test kepada para pendemo ini, 13 diantaranya reaktif dan akan dilakukan tes swab oleh pihak pemprov Jabar.

Setelah memilah berdasarkan hasil pemeriksaan, nantinya polisi akan mengembalikan sebagian dari mereka yang non reaktif dan tidak melakukan pelanggaran hukum berat.

"Nanti orang tuanya bisa mengambil anak-anak tersebut kemudian juga dari pihak sekolah baik itu dari kampus, SMA atau SMP bisa menjemput juga. Bahkan, ada salah satu SD jadi bisa menjemput anak-anak tersebut untuk kita lakukan pembinaan kepada mereka," ucap Ulung.

Baca juga: Orangtua Pedemo Datangi Markas Polisi, Minta Anaknya Dikembalikan: Anak Saya Masih SMP...

Ikut dari medsos

Ketika ditanya terkait anak SD yang terlibat dalam kericuhan itu, Ulung menyebut anak tersebut hanya ikut-ikutan saja.

"Ya, itu mengikuti dari medsos, jadi dia melihat dari medsos kemudian mereka ikut-ikutan," tuturnya.

Seperti diketahui, selama tiga hari pelaksanaan demo tolak UU Omnibuslaw Cipta Kerja di Depan Gedung DPRD Jabar kerap ricuh dan mengakibatkan korban luka baik dari aparat kepolisian mau aksi massa.

Polisi menyebut, kelompok yang terlibat anarkis ini bukanlah bagian dari kelompok mahasiswa-buruh melainkan kelompok lain yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

Baca juga: Disdik: Pelajar yang Ikut Demo Ambil Paket C Saja, Silahkan Sekolah di Pinggir Sumsel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke