Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Bengkulu, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen Rusak

Kompas.com - 09/10/2020, 14:01 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Provinsi Bengkulu mengakibatkan ribuan warga dan ratusan hektar sawah siap panen dihantam banjir sejak Rabu (7/10/2020).

Meski air sudah surut namun dampak banjir menyisakan kerugian cukup banyak yang diderita oleh masyarakat. Di Bengkulu banjir paling parah menerjang Kabupaten Seluma, Kecamatan Semidang Alas, Ilir Talo dan Ulu Talo.

Di Kecamatan Semidang Alas, Desa Tebat Gunung Iksan seorang petani mengisahkan ada ratusan hektare sawah siap panen milik petani di kecamatannya berdomisili rusak diterjang banjir.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 8 Oktober 2020

"Hasil panen kami hilang disapu banjir. Saat itu padi yang sudah disabit seperti biasa kami tinggalkan di sawah untuk dijemur. Namun malam harinya air bah datang sehingga semua hasil panen hilang," ujar Iksan dihubungi kompas.com via telepon.

Ia katakan, dirinya memiliki 0,5 hektar sawah. Biasanya hasil panen itu cukup untuk makan dirinya sekeluarga selama 6 bulan, Namun musibah banjir mengakibatkan ancaman kelaparan diderita langsung keluarganya.

Hal yang sama juga diderita oleh Risdianto warga KEcamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma. Dirinya menyebutkan sawahnya dua hari lagi akan panen namun hujan dan banjir mengakibatkan tanaman padinya rusak total.

Baca juga: Ridwan Kamil: Depok Waspada Banjir, Covid-19, dan Pilkada di Tengah Pandemi

 

Bantuan pemerintah

"Saat ini padi habis, rumah warga terendam banjir meski sudah surut namun kerugian banyak diderita warga," sebutnya.

Risdianto menyebutkan sejauh ini bantuan yang diterima warga terdampak banjir beras 5 kilogram, mie, obat nyamuk dan lainnya. Namun apaklah ada bantuan dari pemerintah terkait sawah yang rusak dirinya belum mendapatkan kabar.

"Saya tidak tahu apakah ada bantuan dari pemerintah terkait sawah yang rusak," ujarnya.

Sementara itu Iksan menyebutkan, sejauh ini dirinya belum mendapatkan bantuan dari pemerintah atas musibah banjir yang menimpanya.

Alih fungsi lahan

Kepala BPBD Kabupaten Seluma, Arben belum dapat dimintai keterangan. Kompas.com berusaha menghubunginya via telepon namun belum terhubungkan karena akses dan sinyal yang buruk di daerah itu.

Sementara itu ahli tata ruang Universitas Bengkulu, Khairul Amri menegaskan hal yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan tetap menjaga kestabilan hutan dan tata ruang yang ada.

"Jangan sampai terjadi terjadi alih fungsi lahan, juga tetap melakukan penghijauan terutama daerah hulu sungai (up stream) agar tetap stabil. Di sisi lain juga penangulangan sistem persampahan dan sistem drainase perkotaan harus terpadu sehingga titik rawan banjir dapat diatasi karena untuk meng-cover limpasan yang besar harus juga dengan sistem drainase terpadu," jelasnya.

Rata-rata bagian wilayah hulu kawasan banjir itu hutannya sudah rusak akibat perambahan hutan dan dibukanya perkebunan secara besar-besaran sehingga hutan dan tutupan lahan menjadi rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com