Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Risma Marahi Demonstran | Janji Dosen Beri Nilai A Jika Ikut Demo

Kompas.com - 09/10/2020, 06:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang dosen di Universitas Wijaya Surabaya Umar Sholahudin berjanji akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang ikut demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Surabaya pada Kamis (8/10/2020).

Keputusan dosen tersebut menjadi sorotan pembaca di Kompas.com di hari kemarin.

Sementara itu, berita Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi seorang demonstran juga menuai perhatian pembaca.

Risma mengaku geram saat para demonstrasn merusak sejumlah fasilitas di Kota Surabaya.

Berikut ini berita terpopuler nusantara secara lengkap:

1. Risma marahi demonstran

Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam.

Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma memarahi sejumlah demonstran yang mengikuti demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).

Seperti diketahui, para demonstran itu merusak fasilitas milik Pemkot Surabaya.

Risma sempat menemui salah satu demonstran dan bertanya soal alasan mereka turun ke jalan.

"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law?" tanya Risma.

Demonstran itu asal Lamongan itu lantas menjawab, "Tahu, Bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal," kata pemuda tersebut.

Baca juga: Ditanya Risma soal Omnibus Law, Demonstran: Tahu, Undang-undang, tapi Saya Tidak Hafal

2. Janji dosen beri nilai A, asal...

Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar SholahudinDokumentasi pribadi Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Umar Sholahudin

Umar membenarkan jika dirinya akan memberi nilai A kepada mahasiswanya yang ikut aksi tolak UU Cipta Kerja.

Pengumuman itu dia unggah di akun Facebook pribadinya pada Rabu (7/10/2020).

"Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cilaka bersama buruh untuk mata kuliah Gersos&Pembangunan saya kasih nilai A #TolakUUCilaka," tulis Umar dalam unggahannya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Umar membenarkan akan memberi nilai A kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah gerakan sosial dan pembangunan, jika mengikuti demonstrasi pada Kamis.

Baca juga: Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswanya yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

3. Gubernur Jawa Tengah temui demonstran

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan beberapa pendemo yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10/2020) malam. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan beberapa pendemo yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10/2020) malam.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk menemui para demonstran yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10) malam.

Saat itu Ganjar tampak mengenakan jaket, topi, dan masker. Saat ditanya Ganjar, buruh yang diamankan mengaku ikut unjuk rasa karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK.

Namun demikian, Ganjar justru mendapati sejumlah pelajar juga turut ikut demo. Ganjar mengaku prihatin dengan hal itu.

Baca juga: Ganjar Temui Demonstran yang Ditangkap Polisi

4. Ketua DPD PAN mundur, ini alasannya

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), Uum Syarif Usman mengundurkan diri dari jabatannya karena DPP PAN menyatakan mendukung Omnibus Law.KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), Uum Syarif Usman mengundurkan diri dari jabatannya karena DPP PAN menyatakan mendukung Omnibus Law.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Uum Syarif Usman mengundurkan diri dari jabatannya.

Alasannya salah satu tokoh pendiri Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Barat itu adalah sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN yang menyatakan mendukung RUU Cipta Kerja.

"Iya, benar, terhitung sejak hari ini saya mundur dari PAN karena tidak sejalan dengan keputusan DPP PAN yang mendukung UU Cipta Kerja," kata Uum saat ditemui di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (7/9/2020).

Baca juga: Partainya Dukung Omnibus Law, Ketua PAN Kota Bandung Mundur

5. Seorang pria diduga hendak bubarkan massa aksi

Seorang pria bersenjata tajam berusaha menyusup ke aksi mahasiswa dan buruh di Banjarmasin berhasil diamankan polisi, Kamis (8/10/2020).Istimewa Seorang pria bersenjata tajam berusaha menyusup ke aksi mahasiswa dan buruh di Banjarmasin berhasil diamankan polisi, Kamis (8/10/2020).

AS, seorang pria di Kalsel diduga hendak membubarkan ribuan massa aksi tolak UU Cipta Kerja.

Saat itu, AS tampak membawa senjata tajam. Namun, aksi AS behasil digagalkan aparat kepolisian.

"Amankan cepat amankan cepat, bawa sajam dia," terak salah seorang polisi yang tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Pria Bersenjata Tajam Ingin Bubarkan Demo Tolak Omnibus Law di DPRD Kalsel

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana, Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com