Saat dikonfirmasi Kompas.com, Umar membenarkan akan memberi nilai A kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah gerakan sosial dan pembangunan, jika mengikuti demonstrasi pada Kamis.
Baca juga: Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswanya yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk menemui para demonstran yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10) malam.
Saat itu Ganjar tampak mengenakan jaket, topi, dan masker. Saat ditanya Ganjar, buruh yang diamankan mengaku ikut unjuk rasa karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK.
Namun demikian, Ganjar justru mendapati sejumlah pelajar juga turut ikut demo. Ganjar mengaku prihatin dengan hal itu.
Baca juga: Ganjar Temui Demonstran yang Ditangkap Polisi
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Uum Syarif Usman mengundurkan diri dari jabatannya.
Alasannya salah satu tokoh pendiri Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Barat itu adalah sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN yang menyatakan mendukung RUU Cipta Kerja.
"Iya, benar, terhitung sejak hari ini saya mundur dari PAN karena tidak sejalan dengan keputusan DPP PAN yang mendukung UU Cipta Kerja," kata Uum saat ditemui di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (7/9/2020).
Baca juga: Partainya Dukung Omnibus Law, Ketua PAN Kota Bandung Mundur
AS, seorang pria di Kalsel diduga hendak membubarkan ribuan massa aksi tolak UU Cipta Kerja.
Saat itu, AS tampak membawa senjata tajam. Namun, aksi AS behasil digagalkan aparat kepolisian.
"Amankan cepat amankan cepat, bawa sajam dia," terak salah seorang polisi yang tak jauh dari lokasi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Pria Bersenjata Tajam Ingin Bubarkan Demo Tolak Omnibus Law di DPRD Kalsel
(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana, Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Farid Assifa, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.