Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Omnibus Law di Palembang Rusuh, Polisi Tangkap 2 Perusak Mobil

Kompas.com - 09/10/2020, 05:44 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polrestabes Palembang menangkap dua orang terduga pelaku perusakan dua unit mobil polisi yang teparkir di depan gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan.

Kedua orang itu saat ini telah dibawa untuk dimintai keterangan. Polisi pun masih menyelidiki motif perusakan mobil tersebut.

"Iya betul, dua orang yang sudah diamankan diduga perusak mobil," kata Anom kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).

Anom menjelaskan, sedari awal aksi penolakan UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh gabungan seluruh mahasiswa se-Sumatera Selatan tersebut berjalan aman tanpa kendala.

Baca juga: Demo di Palembang Ricuh, 2 Mobil Polisi Terbalik, Puluhan Motor Rusak

Namun, ia menduga adanya penyusupan orang luar yang menyebabkan kericuhan tersebut terjadi.

"Kerusahan ini karena ada yang menyusupi, mereka memang berencana membuat aksi para mahasiswa tersebut rusuh," ujarnya.

Anom mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pencegahan sejak dini agar tak ada peyusup dalam aksi demo tersebut.

Bahkan, 360 orang yang diduga sebagai penyusup sudah mereka amankan.

"Hampir semuanya adalah pelajar SMK," jelas Anom.

Setelah kejadian ini, Anom mengaku akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat agar mengkoordinir seluruh siswa mereka untuk tidak ikut dalam aksi demo yang telah berlangsung sejak dua hari kemarin.

"Mereka seharusnya belajar saja, jangan ikutan begini," katanya.

Rusuh

Diberitakan sebelumnya, aksi demo penolakan pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja pada hari kedua di Palembang, Sumatera Selatan, berakhir ricuh, Kamis (8/10/2020). 

Mahasiswa yang semula menduduki gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan mendadak melempari petugas dengan menggunakan batu serta pecahan botol.

Kejadian bermula saat mahasiswa menyampaikan orasinya di depan halam gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian, mereka meminta untuk ditemui oleh ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati. Namun, Anita disebut sedang melakukan kerja luar kota. 

Sehingga, sekretaris dewan Provinsi Sumsel Ramadhan S basyeban menemui mahasiwa. 

Baca juga: 183 Orang yang Ditangkap Diduga Penyusup dalam Demo di Palembang Kedapatan Bawa Sajam, Bom Molotov, dan Air Keras

Akan tetapi ribuan mahasiswa ini menolak dan ingin tetap ditemui oleh Anita. 

Ramadhan pun menawarkan untuk melakukan panggilan video call langsung dengan Anita.

Entah kenapa panggilan video itu pun gagal. Mahasiswa yang berada di barisan belakang lalu melempar petugas dengan batu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com