MAKASSAR, KOMPAS.com - Mapolsek Rappocini Makassar yang berada di Jalan Sultan Alauddin sempat diserang mahasiswa yagg tergabung dalam massa aksi dan beberapa warga pada Kamis (8/10/2020) malam.
Massa yang menyerang melakukan pelemparan ke arah Polsek dan aparat yang bertugas. Bentrokan pun pecah.
Kapolsek Rappocini Kompol Ashari mengatakan, penyerangan itu buntut dari salah satu mahasiswa yang berboncengan dengan istrinya dari Kabupaten Gowa hendak masuk Kota Makassar dengan melalui Jalan Sultan Alauddin.
Baca juga: Massa Aksi yang Ditangkap Polisi di Makassar Bertambah, Kini 105 Orang
Namun kata Ashari, polisi tidak membiarkan warga dari luar masuk ke Kota Makassar dengan melalui Jalan Sultan Alauddin.
Pasalnya jalan ini digunakan mahasiswa melakukan aksi demo tolak Omnibus Law.
Ashari pun menyarankan pengendara motor itu melewati jalur lain agar tidak berbenturan dengan massa aksi.
Namun, pengendara itu tetap ngotot ingin masuk sehingga dihentikan polisi yang sedang membuat barikade.
"Mahasiswa yang berboncengan itu menyerobot barikade sehingga ditegur lah sama anggota. Jadi dia tidak terima sehingga dia mengancam bilang tunggu saya panggil teman saya ke sini," kata Ashari saat diwawancara wartawan.
Baca juga: Kapolda Sulsel Sebut Kelompok Anarko Tunggangi Demo Omnibus Law di Makassar, Pancing Kericuhan
Tidak lama kemudian massa benar-benar datang ke Polsek Rappocini dan melakukan penyerangan.
Massa aksi dari mahasiswa Unismuh yang sedang menggelar aksi di sekitar Polsek Rappocini pun turut terpancing dan ikut menyerang.
Ashari menyebut kelompok massa terpancing lantaran si pengendara motor itu mengaku telah dipukul serta dicekik oleh polisi. Padahal kata Ashari, pihaknya hanya memberi teguran.
"Kalau dipukuli saya sendiri yang menyaksikan tidak ada perlakuan yang kasar apalagi dipukuli. Saya sudah tekankan sama anggota jangan arogan terhadap mereka," ujar Ashari.
Aksi pelemparan ke arah Mapolsek Rappocini pun sempat terjadi selama beberapa saat. Beruntung polisi yang berjaga berhasil memukul mundur massa.
Ashari mengatakan bahwa pihaknya turut kena pukulan dari mahasiswa tersebut. Selain itu sebuah mobil turut mengalami kerusakan setelah kacanya hancur dilempari.
Akibat bentrokan ini, 30 orang yang terdiri dari mahasiswa dan warga kembali diamankan.
"Yang diamankan ada 30 orang. Yang terlibat sebagian mahasiswa sebagian masyarakat," ujar Ashari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.