Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Polisi Bentrok Saat Demo, Kapolda Maluku: Saya Akan Telusuri Penyebabnya...

Kompas.com - 08/10/2020, 19:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Mahasiswa yang berdemonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja bentrok dengan polisi di depan Universitas Pattimura Ambon, Kamis (8/10/2020) sore.

Bentrokan mulai pecah setelah ratusan mahasiswa Universitas Pattimura bersama aliansi pecinta alam dan kelompok mahasiswa lain memblokade Jembatan Merah Putih yang menghubungkan Kota Ambon dengan Kecamatan Teluk Ambon.

Baca juga: Dosen Ini Janji Beri Nilai A kepada Mahasiswanya yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

Polisi yang mengamankan jalannya aksi berusaha membubarkan mahasiswa. Setelah dipukul mundur, mahasiswa kembali dan berorasi di depan Universitas Pattimura.

Tak lama berselang, bentrokan kembali pecah setelah sejumlah mahasiswa tiba-tiba dipukuli dan diinjak-injak beberapa pria berpakaian preman di lokasi aksi. Seorang mahasiswa pingsan di lokasi.

Tak terima ada rekannya yang dianiaya, mahasiswa melempar batu ke arah polisi. Bentrokan pecah, polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa terluka dala aksi itu. Sementara beberapa polisi terluka karena lemparan batu. Polisi juga menangkap beberapa mahasiswa.

Beberapa saat setelah bentrokan, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar dan Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan de Fretes didampingi Kapolresta Pulau Ambon mendatangi lokasi aksi untuk bernegosiasi dengan mahasiswa.

Di hadapan para mahasiswa, Kapolda berjanji akan mengusut penyebab pembubaran paksa dan penganiayaan terhadap sejumlah mahasiswa.

“Saya berjanji akan telusuri apa sebab bisa terjadi, kepada adek-adek mahasiswa yang tahu silakan laporkan kepada kita, kita harus terbuka,” kata Baharudin di lokasi.

Setelah bernegosiasi dengan para mahasiswa, Kapolda bersama sejumlah pejabat Universitas Pattimura menuju Polresta Pulau Ambon untuk menemui sejumlah mahasiswa yang ditahan.

Dalam aksi tersebut para mahasiswa menuntut agar pemerintah membatalkan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja karena dinilai merugikan masyarakat khususnya kaum pekerja.

“Kami minta pemerintah membatalkan undang-undang ini,” teriak para mahasiswa.

Baca juga: Demo di Malang Mencekam, Massa Lempar Balai Kota dan Bakar Mobil Patroli

Selain di kampus Universitas Pattimura Ambon, bentrok antara mahasiswa dan polisi juga terjadi di Kantor DPRD Maluku saat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus menggelar aksi dengan tuntutan yang sama.

Dalam bentrokan itu sejumlah mahasiswa juga terluka dan beberapa di antaranya ditangkap polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com