Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Keracunan Nasi Kuning Bertambah, Gedung SD Dipenuhi Pasien

Kompas.com - 08/10/2020, 15:58 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Jumlah korban keracunan nasi kuning saat acara ulang tahun di Cilange, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah.

Para korban berdatangan ke Puskesmas Mangkubumi hingga Kamis (8/10/2020) sore.

Total jumlah korban sampai saat ini sebanyak 122 orang.

Baca juga: Kronologi Kasus Warga Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya

Jumlah korban yang terus bertambah membuat ruang darurat di bangunan Sekolah Dasar (SD) Puspasari dipenuhi pasien.

Gedung kelas di SD terpaksa digunakan karena Puskesmas Mangkubumi dipenuhi para korban yang menjalani perawatan intensif.

"Tadi siang nambah lagi 8 orang datang ke Puskesmas Mangkubumi, langsung dirawat di ruang kelas darurat bangunan SD samping Puskesmas. Jadi total semuanya sekarang korban keracunan sebanyak 122 orang," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Titie Purwaningsari.

Baca juga: Hadiri Ultah Anak Pengusaha Bordir, 114 Orang Keracunan Nasi Kuning, 4 Kritis

Titie menambahkan, pihaknya bersama Puskesmas Mangkubumi terpaksa membuka lagi ruang kelas baru sebagai ruang darurat perawatan para korban.

Apalagi, diprediksi jumlah korban masih akan terus bertambah.

"Jika nanti ruang darurat ini penuh, terpaksa akan ambil langkah lain ke rumah sakit. Total sekarang ada 48 orang yang dirawat di ruang darurat. Ada satu orang lagi tadi yang dirujuk lagi ke RSUD Soekardjo karena kondisinya kurang baik," ujar Titie.

Titie pun berharap kepada para keluarga korban untuk tidak membuat kerumunan, supaya mencegah penyebaran Covid-19.

"Kemungkinan kita fokuskan dulu penanganan para pasien yang di sini. Soalnya, selain di sini ada juga yang secara mandiri yang datang sendiri ke RS swasta dan RS lainnya," kata dia.

Sebagian besar pasien adalah anak-anak.

Sebelumnya, terdapat 4 orang yang mengalami kritis karena kejang-kejang, langsung dirujuk ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Titie mengatakan, pihaknya saat ini telah mengambil sampel makanan berupa sisa nasi kuning dan makanan ringan yang dihidangkan di acara ulang tahun tersebut.

Pihaknya menduga, kasus keracunan massal seperti ini diakibatkan adanya makanan yang terkontaminasi bakteri.

"Kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja. Mungkin makanannya ada yang terkontaminasi bakteri. Diduga ini dari nasi kuning yang biasanya dari santannya. Soalnya, kalau lalapan kan bisa terlihat segar dan layu secara kasat mata," kata Titie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com