Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bertambah, Dirawat Darurat di Bangunan SD

Kompas.com - 08/10/2020, 12:22 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para korban keracunan nasi kuning di acara ulang tahun anak di Kampung Cilange, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, terus membludak dan berdatangan untuk menjalani perawatan, Kamis (8/10/2020).

Bangunan sekolah dasar (SD) Puspasari berlokasi di samping Puskesmas Mangkubumi pun langsung dijadikan ruang perawatan darurat karena ruang perawatan penuh.

"Ya, ini tadi sama pihak Puskesmas bangunan SD Puspasari ini langsung dijadikan ruang darurat perawatan karena di ruangan Puskesmas sudah penuh," jelas Komandan Koramil 1203 Kodim 0612 Tasikmalaya, Mayor Inf Iwan Suwanto, kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis siang.

Baca juga: Puluhan Warga Tasikmalaya Keracunan Usai Santap Nasi Kuning Acara Ulang Tahun

Hampir semua pasien menjalani perawatan intensif langsung diinfus karena sebagian besar bergejala sedang dan berat.

Para korban bergejala sedang masih muntah-muntah dan badannya lemas, sedangkan korban bergejala berat disertai kejang-kejang.

"Kalau yang bergejala berat, tadi sudah ada 4 orang yang langsung dirujuk ke IGD RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya," tambah Iwan.

Para korban keracunan sampai sekarang masih terus berdatangan dan langsung dirawat serta dilakukan pendataan.

Baca juga: Korban Keracunan Nasi Kuning Ulang Tahun Bertambah Jadi 40 Orang, Mayoritas Anak-anak

Ambulans bolak-balik jemput korban

Mereka semuanya mengaku keracunan seusai menyantap nasi kuning acara ulang tahun seorang anak.

"Iya, ini kan kemarin yang datang ke acara ulang tahun itu para tetangganya dan saudara semua di Cilange, Kelurahan Karikil. Ada juga korban yang datang dari Kampung Pereng, Cikalamas dan Karanganyar ke acara kemarin. Kalau jumlah yang datang kemarin ke acara ulang tahun itu lebih dari 80 orang semuanya," ujar Anwar (40), salah seorang korban keracunan yang bergejala ringan.

Sampai sekarang, terpantau pasien yang dirawat di ruang darurat SD dan Puskesmas Mangkubumi berjumlah lebih dari 50 orang.

Jumlah itu masih terus bertambah karena masih terpantau mobil ambulans bolak-balik membawa korban dari rumahnya masing-masing ke Puskesmas Mangkubumi.

Baca juga: Cerita Jusuf Hamka, Pendiri Warung Nasi Kuning Rp 3.000 Makan Sepuasnya

 

Korban pusing, mual, muntah

 

Sebelumnya, Puluhan warga Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengalami keracunan massal seusai menyantap nasi kuning di acara ulang tahun seorange anak pada Rabu (7/10/2020) malam.

Para korban mulai merasakan pusing, mual-mual dan muntah-muntah sejak Kamis (8/10/2020) dini hari sampai langsung dievakuasi ke Puskesmas Karanganyar, Kawalu dan Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

"Awalnya kami sekeluarga ada acara ulang tahun dan membuat nasi kuning atau tumpeung untuk makanannya. Anak saya langsung mual-mual dan muntah-muntah terus menerus dan langsung dibawa ke Puskesmas Mangkubumi. Pas paginya, saya dapat kabar ramai di grup whatsapp bahwa semua yang hadir keracunan nasi kuning sama. Banyak puluhan orang," jelas Anwar (43), salah seorang ayah korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis siang.

Anwar mengaku dirinya pun sama menyantap nasi kuning acara ulang tahun tersebut tapi tak terlalu banyak.

Dirinya hanya mengalami diare dan tak terlalu parah sehingga tak sampai menjalani perawatan.

"Namun, anak saya dan tetangga saya orang dewasa yang di Kampung Cilange, Kelurahan Karikil, yang makan nasi kuning itu semuanya keracunan sama, muntah-muntah," tambah Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com