KOMPAS.com - Sebanyak 173 patok batas negara di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara hilang karena faktor alam.
Hilangnya 173 patok batas negara tersebut diketahui setelah Satuan Tugas Pengaman Perbatasan ( Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 623/Bhakti Wira Utama melakukan patroli.
Mayoritas patok yang hilang ada di lereng bukit dan ketinggan. Karena tanah longsor dan ambles, maka patok batas negara ikut tertimbun.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Malaysia Temukan 173 Patok Batas Negara Hilang
Saat melakukan patroli batas negara di Nunukan, prajurit satgas harus menembus perbukitan serta hutan dan melewati jurang hingga sungai.
Komandan Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonif 623/BWU Letkol Inf Yordania melalui perwira seksi operasi Satgas, Kapten Inf Hengki Saputra mengatakan ada 6.848 patok batas negara di sepanjang 501 km perbatasan RI-Malaysia yang dipatroli sejak 22 September 2020 lalu.
Dari enam ribuan patok tersebut, ada 5.990 patok yang sudah terpatroli dan sisanya masih ada 849 patok yang masih dalam proses patroli.
Sementara itu dari 5.990 patok, sebanyak 5.397 patok dinyatakan dalam kondisi baik dan utuh.
Baca juga: Patok Batas Negara Bergeser, Papan Peringatan Dipasang Depan Kantor Camat
Ia menyebut patok batas negara yang mudah didatangi adalah yang ada di Pulau Sebatik karena mayoritas patok ada di dekat pemukiman warga.
Sementara itu untuk medan yang tersulit adalah di Sei Manggis. Untuk menuju wilayah tersebut, petugas harus berjalan kaki selama 14 hari.
Baca juga: Patok Batas Negara Diukur Ulang, Puluhan Hektar Lahan di Sebatik Jadi Wilayah Malaysia
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan