Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Video Saat Gendong Bayi Positif Corona, Camat di Nunukan Minta Maaf: Itu Spontan

Kompas.com - 08/10/2020, 10:31 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Camat Lumbis, Muhammad Effendy di Nunukan, Kalimantan Utara meminta maaf karena telah mengunggah video saat ia menggendong bayi 4 bulan yang terkonfimasi positif.

Bayi tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Samarinda pada September 2020 lalu.

Selain menggendong bayi positif corona, di video tersebut, Effendi juga menuding petugas kesehatan menyampaikan kabar hoaks.

Baca juga: Video Viral Camat Gendong Bayi Positif Corona, Tuding Puskesmas Sebar Hoaks

Di video tersebut ia juga meminta agar puskesmas tidak menyebar informasi bohong yang meresahkan masyarakat.

Effendi berdalih mengatakan hal tersebut secara spontan karena melihat kondisi bayi yang sehat.

"Saya sudah minta maaf, saya share di akun FB saya juga, itu terjadi spontan, saya melihat kondisi si bayi sangat sehat, saya gendong gendong dan mengatakan kalimat yang tidak sepantasnya terucap," kata Effendy saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Satu ASN Positif Covid–19 di Nunukan merupakan Pelaku Perjalanan

Ia mengatakan melakukan hal tersebut karena tak ingin warga Lumbis ketakutan. Apalagi ayah di bayi adalah salah satu pedagang di pasar di wilayah Lumbis.

Setelah videonya menggendong bayi viral di media sosial, Effendi mengaku sudah menemui kepala puskesmas setempat untuk meminta maaf.

Ia juga berkomunikasi dengan tenaga medis untuk tindakan penceghan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Sesuai dengan anjuran tenaga medis, Effendi dan sejumlah orang yang datang melakukan rapid test dan isolasi.

"Saya akan menjalani apa yang disarankan tim medis puskesmas, mungkin saya dan sejumlah orang yang datang berkunjung ke rumah bayi akan rapid test," katanya.

Baca juga: Cerita Cawabup Nunukan yang Positif Covid-19: Tekanan Psikologi Sangat Kuat

Sudutkan tenaga medis puskesmas

Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis.Shutterstock/Eldar Nurkovic Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes), tenaga medis, pekerja medis.
Sementara itu Kepala Puskesmas Mansalong, Kecamatan Lumbis drg Edy Santoso Budi mengatakan video yang diunggah Camat Effendy membuat pihak puskesmas disudutkan.

"Kami enggak enak juga karena kata-kata di video itu menyudutkan kami pihak puskesmas. Akibatnya, masyarakat enggak percaya dengan kami dan situasi sempat memanas," ujar Edy,

Imbauan dan pemberitahuan akan adanya warga Mansalong yang terpapar Covid -19 dan diunggah Puskesmas Mansalong di Facebook juga ramai dengan komentar masyarakat.

Sebagian besar menyudutkan puskesmas dan memaksa agar pihak puskesmas langsung mengumumkan siapa nama pasien tersebut.

Baca juga: Sempat Hilang di Hutan Krayan, Syamsudin 8 Hari Jalan Kaki dari Malaysia ke Nunukan, Ini Kisahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com