MBAY, KOMPAS.com - Siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tuanio, Desa Pagomogo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, terpaksa memikul air dengan jeriken 5 liter ke sekolah untuk menyirami toilet dan bunga.
Mereka terpaksa memikul air dari rumah untuk keperluan di sekolah.
Usai memberitakan kondisi yang dialami SDI Tuanio itu, Kompas.com melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com.
Satu bulan penggalangan, terkumpul donasi sejumlah Rp 59.627.911 dari 2.048 donatur.
Baca juga: Cerita Siswa-siswi SD di Flores Pikul Air 5 Km Tiap Hari untuk Siram Toilet Sekolah
Dana yang terkumpul dari donasi pembaca Kompas.com pun langsung dikirim ke rekening SDI Tuanio Juli lalu.
Kepala SDI Tuanio, Ferdinandus Koba, mengatakan, pasca dana sejumlah Rp 59.627.911 ditransfer, ia bersama staf langsung membelanjakan material untuk instalasi air di sekolahnya itu.
Ferdinandus menuturkan, proses pengerjaaan instalasi dari mata air ke sekolah dimulai Agustus sampai September.
Awal Oktober, air sudah masuk ke sekolah dan dimanfaatkan.
Ferdinandus menyebut, mata air yang mereka aliri itu sejauh 2 kilometer dari sekolah.
Kondisi topografi dari mata air menuju sekolah cukup terjal membuat pengerjaan agak terlambat.