Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov NTB Akan Buka Sekolah di Zona Kuning Covid-19, Persiapan Sudah 99 Persen

Kompas.com - 07/10/2020, 20:52 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Kegiatan belajar tatap muka akan dievaluasi setiap dua minggu dan disesuaikan dengan zona risiko di setiap kabupaten atau kota.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi mengingatkan penyelenggara sekolah memperhatikan peta yang ada di setiap rilis gugus tugas.

Warna pada peta penyebaran Covid-19 provinsi NTB yang terpampang, menunjukkan risiko di masing-masing daerah.

"Jadi warna ini tidak hanya asal dibuat tetapi dihitung berdasarkan 14 indikator yang ditetapkan oleh gugus tugas nasional," kata dr Eka dalam rilis yang diterima, Senin (5/10/2020).

Anak memiliki komorbid

Eka mengingatkan, aktivitas belajar tatap muka harus tetap memiliki izin orangtua siswa.

Baca juga: Seorang Warga Positif Covid-19, Sejumlah Sekolah di Manggarai Timur Ditutup

"Beberapa orang tua yang anak-anaknya mempunyai penyakit tertentu telah mulai berkonsultasi dengan dokter, menanyakan apakah berisiko atau tidak jika anak-anak mereka melakukan pembelajaran tatap muka saat ini," kata Eka.

Menurutnya, ada beberapa penyakit yang menyebabkan menurunnya imunitas terhadap anak dan menjadikan anak berisiko tinggi terhadap Covid-19.

Di antaranya, asma, TBC, penyakit ginjal, dan beberapa penyakit bawaan seperti kelainan jantung, serta gizi buruk.

"Karena itu, apabila putri bapak ibu mempunyai penyakit komorbid perlu dipertimbangkan kedatangan putra-putri bapak ibu ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka, walau secara aturan di zona risiko rendah pembelajaran tatap muka dibenarkan. Kita tidak ingin menambah risiko pada putra putri bapak ibu yang memang sudah mempunyai penyakit yang sudah diderita sebelum era pandemi Covid-19 ini," Kata dr Eka.

Eka juga mengingatkan guru dan kepala sekolah untuk mengawasi anak-anak agar tidak bergerombol. Termasuk juga memakai masker dengan benar.

"Biasakan di dalam pembelajaran masker tidak dibuka, baik bila guru menerangkan atau bila murid bertanya. Jadi masker tetap digunakan baik di dalam kelas dan di halaman sekolah saat pembelajaran telah selesai. Semua ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan," terang Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com