Menurut Ade, hal ini harus jadi perhatian, karena Kabupaten Bogor baru mampu menguji 200 spesimen per hari dan tertinggal jauh dari yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ade mengkhawatirkan keterlambatan pengujian PCR akan meluaskan penyebaran virus Covid-19 di zona merah kecamatan.
"Terjadi keterlambatan informasi mengenai warga terkonfirmasi positif atau tidaknya," kata Ade.
Baca juga: Demo di Padang Ricuh, Ketua DPRD Sumbar Dilempari
Seperti diketahui, Pemkab Bogor memiliki 6 unit alat PCR. Tetapi, 4 di antaranya belum bisa digunakan.
Alat PCR tersebut tersebar di masing-masing rumah sakit umum daerah (RSUD) yakni di Ciawi, Cibinong, Cileungsi, dan Leuwiliang.
Sedangkan, dua unit lainnya ada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Cibinong yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar dan Mobile Lab Biosafety Level (BSL) 2.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.