Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Pamtas RI-Malaysia Temukan 173 Patok Batas Negara Hilang

Kompas.com - 07/10/2020, 18:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–Malaysia Yonif 623/Bhakti Wira Utama (BWU) melaporkan 173 patok perbatasan negara hilang.

Komandan Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonif 623/BWU Letkol Inf Yordania melalui perwira seksi operasi Satgas, Kapten Inf Hengki Saputra mengatakan, hilangnya patok batas negara akibat faktor alam.

"Ada sekitar 173 patok batas negara sepanjang Pulau Sebatik hingga Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang dilaporkan hilang dalam operasi patok kali ini, mayoritas terletak di lereng bukit dan ketinggian, ketika tanah longsor atau ambles, patok tertimbun dan tidak ditemukan," ujarnya, Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Patok Batas Negara Bergeser, Papan Peringatan Dipasang Depan Kantor Camat

Ada sekitar 6.849 patok di sepanjang 501 kilometer perbatasan RI–Malaysia yang dipatroli sejak 22 September 2020 lalu.

Saat ini, lanjutnya, ada 5.990 patok sudah terpatroli dan tersisa 849 patok yang masih dalam proses patroli prajurit penjaga perbatasan.

Satgas melaporkan sebanyak 5.397 patok dinyatakan dalam kondisi baik dan utuh, sebanyak 85 patok rusak, 96 patok di sejumlah perairan tenggelam, 124 patok miring, 69 patok roboh, 24 patok patah akibat tertimpa pohon, 2 patok bergeser akibat pergeseran tanah, 13 patok patah, 2 patok tertimbun dan 1 patok tidak terjangkau.

Ada beberapa kategori medan patroli, medan dengan kategori terjangkau dan mudah ada di wilayah Pulau Sebatik karena mayoritas patok tidak jauh dari pemukiman warga.

Kategori terjangkau level sulit ada di wilayah Sei Manggaris karena patok berada di ketinggian bukit dan butuh waktu 14 hari jalan kaki, dan juga di wilayah Sebuku yang butuh waktu 20 hari, begitu juga dataran tinggi Krayan.

Baca juga: Patok Batas Negara di Sebatik Bergeser, ke Kantor Camat Harus Lewati Wilayah Malaysia

Dia menambahkan, medan yang paling berat dan sangat sulit berada di wilayah Lumbis.

Banyak patok berada di kedalaman hutan belantara, berjarak sekitar 60–70 kilometer dari pos jaga Satgas Pamtas Lumbis.

Prajurit harus menembus perbukitan, melewati jurang dan sungai, bahkan banyak blank spot area di medan penugasan tersebut.

"Dorong logistik ke penugasan Lumbis dilakukan pakai helikopter, butuh waktu 30 hari untuk menyelesaikan patroli patok di sana, dan memang masih belantara medannya, kita bekali telepon satelit dan wajib lapor setiap harinya," lanjutnya.

Hengky menegaskan, tidak ada patok rusak akibat human error, semua kerusakan terjadi akibat fenomena alam.

Meski seandainya fisik patok hilang, setiap patok sudah ditentukan koordinatnya sehingga hilangnya patok batas negara bukan masalah berarti.

"Hari ini masuk 16 hari patroli patok di wilayah Lumbis, kami perkirakan 15 hari lagi misi selesai, semoga tidak ada hambatan," pungkas Hengky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com