Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Kembali Datangi Kantor DPRD Jabar, Aparat Pasang Pagar Berduri

Kompas.com - 07/10/2020, 12:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Para demonstran kembali mendatangi kantor DPRD Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020). Mereka hadir sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Undang-undang Cipta Kerja.

Pada pukul 11.30 WIB, massa datang dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Kepala Kebijakan Publik Pengurus Wilayah KAMMI Jawa Barat Kholid Abdurrahman mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai rangkaian aksi sebelumnya, yakni meminta DPRD mengirim surat rekomendasi dibuatnya Perppu untuk membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja.

Baca juga: Hari Kedua Mogok Nasional Tolak UU Cipta Kerja, Buruh di Karawang Gelar Konvoi

"UU Cipta Kerja ini sangat dikebut pengesahannya dari beberapa bulan lalu, padahal kita tahu bersama di dalam UU banyak pasal dan ayat yang bertentangan dengan kerakyatan, menyusahkan pekerja, menyusahkan lingkungan, dan hanya jadi kepentingan pengusaha," ujar Khalid.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, aparat kepolisian memasang pagar berduri di depan pintu masuk Gedung DPRD Jabar. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir massa yang ingin masuk ke area kantor.

Demo ricuh

Seperti diketahui, kericuhan terjadi saat demo serupa terjadi Selasa (6/10/2020) petang. Serpihan batu pascakerusuhan masih tampak berserakan di samping jalan.

Ratusan aparat kepolisian pun sudah bersiap melakukan pengamanan di area Gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate.

Baca juga: Ikut Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Pelajar SMK Ricuh dan Lempar Batu

Seperti diberitakan, Aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja di Bandung berakhir ricuh. Keributan bermula saat masa melakukan protes Gedung DPRD Jabar, di Jalan Diponegoro, Selasa (6/10/2020).

Menjelang petang, kericuhan mulai terjadi. Upaya demonstran yang ingin menjebol pagar masuk Gedung DPRD Jabar diadang aparat kepolisian. Aksi saling dorong pun berujung pada pelemperan yang dilakukan demonstran kepada petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com